Mau dan Mampu
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 30 April 2023
MENYERAH atau PUAS. Menyerah atau puas dengan keadaan saat ini dapat mencuri masa depan
kita karena Tuhan mengatakan bahwa kita haruslah sempurna. Ini berarti kita
harus terus bertumbuh. Ketika memulai gereja ini, pak Jusuf
memulainya dengan langkah-langkah kecil.
Ketika dihina, dia berkata, "Hinaanmu
memacu semangatku." Maka, dia terus melangkah hingga gerejanya sebesar
sekarang. Namun, kita tidak boleh berpuas diri hingga berhenti bertumbuh
karena Tuhan masih memiliki rencana besar untuk masa depan kita.
Dia mau memberi kita masa depan karena Dia ingin kita memberikan Dampak yang Lebih Besar. Seharusnya dari gereja ini bisa terlahir para politikus yang berintegritas, pebisnis dalam Tuhan, artis yang memuliakan nama Tuhan, dan berbagai hal besar lainnya.
Namun, hal tersebut bukan soal uang yang
banyak. Tuhan tidak menjanjikan kekayaan, tetapi Dia ingin kita menjadi berkat
bagi banyak orang. Tuhan tidak mau memberkati orang egois. Ini semua bukan
tentang kita. Ini tentang Tuhan.
Nilai diri kita pun tidak ditentukan
oleh segala sesuatu yang terjadi kepada kita.
Ketika ada yang jatuh, tidak seharusnya kita menghakiminya. Dulu dalam
perjalanan ke KKR salah satu teman pak Lukas terjatuh ke dalam lubang yang ada
di jalan.
Helmnya pecah dan kepalanya pun terluka.
Lantas dia dibawa ke rumah sakit. Dalam keadaan seperti ini ada seorang teman
berkata, "Dia pasti membuka celah." Perkataan tersebut membuatnya
marah karena tidak sesuai firman Tuhan. Seharusnya kita hidup sesuai firman-Nya.
SEMUA BAIK
Dari semula t'lah Kau
tetapkan hidupku dalam tangan-Mu, dalam Rencana-Mu Tuhan. Rencana indah t'lah
Kau siapkan bagi masa depanku yang penuh harapan.
Reff: Semua baik, semua baik apa yang t'lah Kau perbuat di dalam
hidupku. Semua baik, sungguh teramat baik, Kau jadikan hidupku berarti.
0 komentar:
Post a Comment