Catatan Ibadah ke-1 Minggu 5 Mar 2023
Mazmur 103:5
(TB) Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu
menjadi baru seperti pada burung rajawali.
Rajawali merupakan burung yang sering
digunakan di dalam Alkitab. Burung ini berbeda dari burung-burung yang lain.
Jika burung lain menghindari badai dan lari ketakutan, rajawali justru menyukai
badai. Rajawali menantikan badai untuk naik ke tempat yang lebih tinggi.
Jika di hutan, ada raja hutan, yaitu singa. Di angkasa ada rajawali yang
berkuasa.
Orang Kristen seharusnya bisa seperti
rajawali yang tidak takut dengan badai masalah.
Kita akan diberkati setelah dipulihkan. Urutannya memang seperti ini. Jika kita
diberkati sebelum mengalami pemulihan, berkat yang kita terima bisa kita
manfaatkan dengan cara yang salah.
Cakar atau kukunya juga panjang sehingga
sudah tidak efektif untuk berburu mangsa. Maka, jika ingin hidup lebih lama,
mereka harus melewati suatu proses yang menyakitkan selama kurang lebih 12
bulan.
Setelah paruhnya tumbuh, rajawali akan
memotong kuku-kukunya dengan paruh tersebut. Lantas dia harus menunggu hingga
kukunya tumbuh lagi. Kemudian dia akan mencabuti semua bulunya dengan paruh dan
cakarnya. Selanjutnya, rajawali akan menunggu lagi hingga pulih.
Kolose 3:9-10
(TB) Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan
manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang
terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut
gambar Khaliknya;
Dengan melewati proses yang menyakitkan tersebut, rajawali akan mampu terbang lagi. Seperti rajawali, kita pun harus menanggalkan manusia lama dan mengenakan manusia baru yang terus menerus diperbaharui agar makin serupa dengan Kristus.
Suatu hari pak Stefanus diajak ke Kafe
Hanuman yang terletak jauh di atas gunung. Pemiliknya orang Jerman. Dia hebat
karena bisa memasang instalasi listrik sendiri. Jalan ke sana hanya bisa
dilewati oleh satu mobil. Jadi, jika berpapasan dengan mobil lain, salah satu
mobil harus bersedia mengalah dengan memundurkan mobilnya.
Nah, ketika hampir tiba di kafe, mereka melihat ada mobil mewah terperosok di sana sejak sore dan tidak bisa dikeluarkan sekalipun mesinnya pasti bagus. Dengan jalan yang sempit akhirnya mereka tiba di kafe setelah berpapasan dengan mobil yang akan turun.
Tak lama berselang mereka mendapat kabar
bahwa mobil yang baru saja berpapasan dengan mereka juga terperosok di sebelah
mobil sebelumnya. Maka, jalan itu tertutup. Semua yang ada di kafe langsung
panik kalau tidak bisa pulang dan terpaksa tidur di kafe. Terlebih lagi ada
yang membawa anak-anak kecil.
Maka, teman pak Stefanus yang memiliki
banyak komunitas langsung menelepon salah satu temannya untuk meminta bantuan.
Temannya segera datang sambil membawa jeep yang memang sudah terbiasa melewati
jalan semacam itu.
Sekalipun jeep harus berjalan mundur sambil
menarik mobil-mobil yang terperosok, dia berhasil melakukan evakuasi. Alhasil,
semua bisa pulang. Ketika meninggalkan kafe, mereka pun memilih jalan berbeda
agar tidak terperosok seperti mobil-mobil tadi.
Demikian pula kehidupan kita. Pada saat
kita terperosok ke dalam dosa, kita membutuhkan Yesus sebagai penyelamat kita.
Harta tidak bisa menyelamatkan kita. Nah, ketika sudah diselamatkan, seharusnya
kita menempuh jalan hidup yang berbeda agar tidak terperosok lagi.
0 komentar:
Post a Comment