Sunday, March 19, 2023

Gambar Diri yang Dipulihkan ~ Ps. Steven Adolf Ngui

Gambar Diri yang Salah
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 19 Maret 2023

3. Merasa Tidak Aman.

1 Samuel 18:7 (TB) dan perempuan yang menari-nari itu menyanyi berbalas-balasan, katanya: "Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa."

Saul merasa iri dengan kehebatan Daud karena dia membandingkan dirinya dengan Daud. Padahal, Saul sudah menjadi raja, tetapi malah merasa tidak aman dengan posisinya. Seharusnya Saul bisa menjadi raja turun temurun, tetapi janji itu batal karena gambar dirinya yang salah. Dia memulai dengan luar biasa, tetapi mengakhirinya dengan buruk.

Setiap orang itu unik, bukan antik. Tidak ada orang yang sama persis. Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga tidak perlu saling membandingkan diri.

Mungkin ada yang berada di PAW dari terbit matahari sampai terbenamnya, dari pak Hendra muda sampai tidak muda, tetapi pak Hendra malah menunjuk orang lain sebagai worship leader. Mungkin ada pula yang rajin ikut CG dari pak Erick tampan sampai menjadi lebih tampan, tetapi tidak dipilih sebagai ketua CG.

Tidak perlu iri akan keberhasilan mereka. Seharusnya kita turut bersyukur atas hal tersebut. Ketika melihat tetangga sukses, kita harus ikut bersorak. Tuhan punya rencana berbeda bagi setiap orang dan masing-masing sudah ada porsi berkatnya.

4. Amarah Tidak Terkendali.

1 Samuel 20:30 (TB) Lalu bangkitlah amarah Saul kepada Yonatan, katanya kepadanya: "Anak sundal yang kurang ajar! Bukankah aku tahu, bahwa engkau telah memilih pihak anak Isai dan itu noda bagi kau sendiri dan bagi perut ibumu?

Karena gambar diri yang salah, Saul mudah marah. Bahkan, anaknya sendiri dikatai dan akan dibunuh olehnya. Hal ini melukai hati anaknya. Ini terjadi karena gambar diri yang salah.

1 Samuel 20:33 (TB) Lalu Saul melemparkan tombaknya kepada Yonatan untuk membunuhnya. Maka tahulah Yonatan, bahwa ayahnya telah mengambil keputusan untuk membunuh Daud.

Beberapa anak muda juga curhat kepada pak Steven karena orang tuanya terlihat baik saat di gereja, tetapi di rumah suka marah dengan kata-kata kasar. Hal ini melukai hati anak. Maka dari itu, orang tua juga harus berusaha memperbaiki diri.

Jika memiliki gambar diri yang baik, tentu tidak takut kritikan. Pak Steven bersyukur karena memiliki istri yang mau memberinya kritik. Jangan sampai suami marah ketika dikritik oleh istri. Ketika istri meninggikan suara, suami lebih meninggikan suaranya lagi. Ini memperkeruh keadaan.

Hal semacam itulah yang menimbulkan keprihatinan karena akhirnya beberapa pasangan harus konseling kepada hamba Tuhan. Padahal, seharusnya masalah keluarga bisa diselesaikan sendiri jika masing-masing memiliki gambar diri yang baik.

Hanya ada Dua Cara untuk Memulihkan Gambar Diri, yaitu:

1. Berhenti Menyalahkan. Biasanya anak menyalahkan orang tua, "Saya begini karena orang tua saya." Lalu orang tua menyalahkan orang tuanya lagi (emak engkong anaknya).

Jika semua saling menyalahkan dan terus ditarik ke belakang, ujungnya menyalahkan Adam dan Hawa. Jika terus menyalahkan, gambar diri tidak akan pulih. Jadi, berhentilah menyalahkan dan ambil tanggung jawab untuk melakukan perubahan diri.

2. Mengalami Kasih Tuhan. Jika menjauh dari kasih Tuhan, kita akan kehilangan rasa aman. Maka, setiap orang harus mengalami sendiri kasih Tuhan bagi dirinya. Orang yang melayani di gereja pun belum tentu mengalami kasih Tuhan.

Agar dapat mengalami kasih Tuhan, kita harus merenungkan firman-Nya siang dan malam. Di sana tertulis besarnya kasih Tuhan atas kita. GMS pun menyediakan aplikasi renungan harian dan video di youtube untuk membantu kita merenungkan firman Tuhan.

KASIH TUHAN MENGUBAH SEGALANYA (GMS Live)
Verse 1: Ini waktu yang Tuhan janjikan. Anugerah-Nya dicurahkan. Roh Kudus hidup dalamku, Mengubah kehidupanku.
Verse 2: Ini waktu yang Tuhan janjikan. Anugerah-Nya dicurahkan. Roh-Nya hidup dalam kita. Jadikan hidup ini   indah.
Chorus: Kasih Tuhan memulihkan. Kasih Tuhan memperbarui. Kasih Tuhan mau mengampuni. Kasih Tuhan mengubah segalanya.

Related Posts:

  • Ketika Tuhan Seperti Diam ~ Ps. Fuji HarsonoCatatan Ibadah ke-1 Minggu 01 April 2018 Markus 6:17-20 Sebab memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Hero… Read More
  • Cara Mengobati Kekecewaan ~ Pdt. Leonardo SjamsuriKarakter Penyebab Kekecewaan Catatan Ibadah ke-1 Minggu 22 April 2018 Cara mengobati kekecewaan: 1. Fokus dengan kebaikan Tuhan sampai hari ini. Jika fokus kepada rumput tetangga yang terlihat lebih hijau, pasti kecewa (pa… Read More
  • Be Still (Berdiamlah) 2 ~ Ps. Jose Carol (Jakarta)Be Still (Berdiamlah) Catatan Ibadah ke-1 Minggu 23 April 2017 Suatu hari ps.Jose pelayanan di gereja Swiss dan dia meminta jemaat gereja tersebut untuk menyerahkan kendali kepada Tuhan karena Eropa sedang mengalami gonca… Read More
  • Mujizat Masih Ada (2) ~ Ps. Leonardo Sjiamsuri Mujizat Masih Ada Catatan Ibadah ke-2 Minggu 18 Juni 2017 Di kitab 2 Raja-raja pasal 6 dan 7 kita dapat membaca tentang peristiwa kelaparan di Samaria. Saat itu kelaparan amat parah hingga ada orang yang tega memasak ana… Read More
  • Jangan Fokus ~ Pdt. Welyar KauntuFokus Catatan Ibadah ke-1 Minggu 11 Februari 2018 2. Jangan Fokus pada Keadaan. Petrus bisa berjalan di dalam air karena ada firman. Jika tak ada firman, jangan melangkah. Suatu ketika ada serombongan orang yang berniat meny… Read More

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.