Sunday, February 12, 2023

Hidup yang Berkualitas ~ Ps. Jose Carol

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 12 Feb 2023

Apa yang dimaksud dengan hidup yang berkualitas? Ada sebuah buku berjudul 'The High Price of Materialism'. Buku ini tidak ditulis oleh orang Kristen. Isinya menjelaskan bahwa orang-orang memiliki pandangan berbeda tentang hidup yang berkualitas.

Ada yang beranggapan bahwa hidup berkualitas adalah hidup yang kaya, tenar, dan berkuasa. Mereka meletakkan kualitas kehidupannya pada hal-hal ekstrinsik, seperti uang, popularitas, dan posisi. Nah, kebanyakan generasi milenial mengikuti pandangan semacam ini. Mereka akan bahagia kalau memiliki banyak uang, dekat dengan orang yang punya posisi, tiktoknya memiliki banyak pengikut, dan media sosialnya bertanda centang biru.

Sementara itu, ada orang yang berpandangan bahwa hidup yang berkualitas berkaitan dengan hal-hal intrinsik, seperti hubungan, dampak, dan pengaruh. Bagi mereka, komunitas dan hubungan itu penting. Kebahagiaan mereka tidak ditentukan oleh materi yang mereka miliki. Jadi, mereka tetap bersukacita sekalipun belum memiliki materi yang dimiliki oleh orang lain.

Menurut penelitian di Harvard selama 80 tahun hingga masa kini, hidup yang berkualitas ditentukan oleh hubungan yang berkualitas. Orang-orang yang panjang umur biasanya memiliki hubungan berkualitas. Ini sesuai dengan Alkitab. Maka, orang-orang yang berpatokan pada hal-hal ekstrinsik cenderung mudah depresi karena kesepian. Agar tidak kesepian, kita perlu menjalin hubungan sosial.

Kejadian 2:18 TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."

Ayat tersebut bukan untuk jodoh saja karena faktanya orang yang sudah menikah pun bisa kesepian. Istri bisa kesepian karena sudah tidak mengenal suaminya sekalipun tidur bersama. Seseorang juga bisa kesepian di tengah keramaian.

Banyak orang Jepang bunuh diri karena kesepian. Mereka tidak bebas membicarakan hal pribadi dengan orang lain karena menanyakan kehidupan pribadi orang lain merupakan hal yang tabu bagi mereka. Hal ini berbeda dari orang-orang di Indonesia. Di sini kita bisa bertanya apa saja kepada orang yang kita temui, mulai dari status pernikahannya hingga anak cucunya. Ini sebabnya orang Indonesia jarang depresi.

Agar dapat menjalin hubungan berkualitas dengan sesama, kita harus menjalin hubungan berkualitas dengan Tuhan. Ini karena firman Tuhan berkata, "cintailah sesamamu manusia seperti Tuhan mencintaimu." Hubungan dengan Tuhan menciptakan ketenangan dan damai sejahtera. Jika ingin memiliki hubungan baik dengan orang tua, katakan kepada mereka, “aku pasti memelihara kalian.” Hal ini akan membuat mereka aman.

Mazmur 62:2 Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku.

Tema gereja bulan ini adalah berjalan dalam kelimpahan kasih karunia. Ketika mendengar hal ini, banyak orang menjalin hubungan dengan Tuhan karena ingin mendapatkan uang, ketenaran, dan posisi. Padahal, hubungan dengan Tuhan bukan seperti itu.

Amsal 4:23 Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.

Kita memang masih membutuhkan uang. Untuk membeli pentol goli di depan gereja, kita tidak bisa sekadar berkata, "Haleluya, Tuhan memberkatimu" lalu minta dua porsi. Kita harus membayarnya dengan uang. Kita perlu memberkati. Namun, kita tidak menjadikan uang sebagai tujuan hidup.

Hidup Berkualitas

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.