Dipanggil untuk Melayani
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 26 Februari
2022
MELAYANI ADALAH KESEMPATAN UNTUK MENJADI
BERKAT BAGI ORANG LAIN. Namun, ada yang tidak mau
melayani dengan alasan sudah tua.
Di sebuah gym ada kamar mandi bertulisan
'khusus senior'. Lalu pak Leo bertanya kepada penjaganya, "Senior itu umur
berapa?" Jawabnya, "Umur 60 tahun ke atas." Pak Leo segera
berkata, "Salah. Harusnya 90 tahun ke atas." Abraham memiliki anak
pertama pada usia 100 tahunan.
Memang seringkali usia membuat seseorang
enggan melayani Tuhan padahal orang yang tidak melayani atau diam saja akan
cenderung cepat pikun. Maka, pak Leo tidak mau pensiun dalam melayani Tuhan.
Sekalipun dia bisa pensiun dari jabatannya, dia tidak akan pensiun dalam
melayani Tuhan.
Jika kita ingin lebih muda atau tidak cepat
tua, kita harus melayani. Gunakan tangan dan kakimu untuk melayani. Apa
jadinya jika tangan tidak berfungsi? Pak Leo lebih setuju dengan kutipan
berikut, 'There is no time to retire, but there is time to refire.'
Tidak ada waktu untuk pensiun. Kita harus berapi-api lagi dan melayani Tuhan.
Roma 12:11 (TB)
Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan
layanilah Tuhan.
MELAYANI AKAN MENDEWASAKAN DAN MEMAJUKAN
KITA DALAM TUHAN. Ketika melayani, kita akan
bertemu dengan orang-orang sulit. Besi akan menajamkan besi dan manusia akan
menajamkan sesamanya. Ini sebabnya tidak baik jika manusia hanya seorang diri
saja.
Tertawa sendiri juga tidak baik. Masih lumayan jika pegang HP. Ini berarti ada sesuatu yang dibaca dan membuat tertawa. Namun, jika tidak pegang HP dan tertawa sendiri, pasti aneh. Kita membutuhkan teman.
Dulu pak Leo juga merokok dan susah
berhenti, tetapi ada orang yang terus melayaninya. Pada akhirnya dia pun bisa
berhenti merokok dan menjadi pendeta. Teman-teman yang pernah dilayaninya
sebelum dia menjadi pendeta juga telah menjadi pendeta.
Jadi, untuk melayani, tidak perlu jadi
pendeta. Lakukan saja hal-hal sederhana, seperti bersaksi kepada
teman-temanmu. Dengan melayani, kita akan makin dewasa. Ketika bertemu
orang-orang sulit alias keras kepala, kita akan belajar sabar, tekun, dan gigih.
1 Timotius
4:14-15 (TB) Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang
telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang
penatua. Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu
nyata kepada semua orang.
Akhir-akhir ini banyak orang stres.
Kita bisa melayani mereka. Melayani juga akan membuat kita makin maju dalam
Tuhan. Pak Leo pernah melayani temannya dan tiba-tiba dia kesurupan. Lalu dia
mendoakannya dan berhasil menenangkannya.
Pengalaman pertamanya dalam menghadapi
masalah tersebut, membuatnya bisa makin maju dalam iman. Siapa yang ingin
kemajuan dalam pekerjaan, keuangan, dan sebagainya? Masa juga tidak ingin maju
dalam Tuhan? Jika ingin maju, layanilah Tuhan.
BANGKITKAN AKU
Verse 1: Aku melangkah jalani
hidup ini bersama dengan waktu yang terus melaju. Untuk apakah aku ada di sini
Tuhan kalau bukan untuk melayani-Mu.
Verse 2: Inilah aku di hadapan-Mu Tuhan bersama dengan segala yang
kumiliki. Pakailah aku Tuhan sebagai alat-Mu menyelamatkan jiwa yang terhilang.
Chorus: Bangkitkan aku, bangkitkan aku. Jadikan aku hamba-Mu yang setia.
Bangkitkan aku, bangkitkan aku. Jadikan aku hamba-Mu yang berkenan.
0 komentar:
Post a Comment