Siapa yang Mau Membajak?
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 08 Jan 2023
Nah, hari ini di gereja pdt. Jusuf Soetanto
memberiku ide komentar atas video tersebut. Kulihat ada yang berkomentar,
"Masa depan aja." Lalu dia menjawab, "Ya, ini otw ke masa
depan."
Amsal 23:18 Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.
Maka, begitulah komentarku. Kemudian ayat
itu dan kata-kata pak Caleb tentang kebangkitan membuatku teringat akan sebuah
lagu ceria yang juga kutambahkan sebagai komentar selanjutnya, "Jangan ingat-ingat masa lalu, Pandanglah jauh ke depan.
Dia mampu membuat s'gala yang baru. (Lagu Kebangkitan Baru
GMS)"
Nah, itu baru laguku... hehehe...
Ketika pulang dari gereja, aku meminta pak
gojek belok kiri. Lantas dia bertanya, "Lewat Bukit Mas?" Aku pun
membenarkan padahal aku tidak tahu jalan-jalan yang harus dilewati untuk tiba
di sana. Kupikir akan lewat Diponegoro seperti biasanya karena dia sudah
melewati Pasar Kembang.
"Jangan
ingat-ingat masa lalu, Pandanglah jauh ke depan." Loh, kok dia tidak lewat atas jembatan?
Ya sudahlah, lewat bawah jembatan juga
bisa. "Dia mampu membuat s'gala yang baru.
... segala yang indah." Loh, kok malah belok kanan? Waduh,
ditinggal nyanyi-nyanyi bentar malah salah jalan. Kemana ini? Apa memang harus
lewat sini? Kok lewat Putat Jaya lalu Banyu Urip? Aku belum pernah lewat jalan
ini.
Sekalipun artinya sama, aku hanya tahu Air Hidup, yaitu firman
Tuhan, bukan Banyu Urip. Setahuku Banyu Urip dekat Demak, tempat melayat
jenasah. Wah... apa aku malah dibawa ke Surabaya? Tidak ah. Aku rasa arahnya
sudah benar ke Bukit Mas. Mungkin memang harus lewat sini.
"Tak usah
kau takut, Tak usah kau bimbang." Eh,
Putat Jaya lagi dan tak lama berselang sampai di Mayjend Sungkono. Wah...
jangan sampai aku dibawa ke HR Muhammad, tempat kerjaku yang dulu. Ini harus
belok kiri. Mana belokannya?
"Kebangkitan
baru terjadi di sini. Bangkitlah muliakan nama-Nya. Dia …" Eh, kok malah lewat Taman Makam Pahlawan? Fiuh, setelah itu memang
belok kiri, tetapi bagaimana kalau jenasah para pahlawan jadi bangkit?
Untung deh pengalaman Yehezkiel 37 tidak sampai kualami dengan mata jasmani. Andaikata tulang-tulang para pahlawan itu bangkit dari kubur, pastilah seketika itu juga kutepuk punggung pak gojek seraya berkata, "GAS POL PAAAAK..."
Hahaha...
tahun ini akan ada kebangkitan para pahlawan iman.
Lalu perjalananku berlanjut. Aku pun
melihat sebuah kota emas alias Golden City Mall. Setelah itu baru tiba
di Bukit Mas. Nah, jalan yang ini baru mulai kukenali. Ah, lain kali aku tidak
mau lewat Bukit Mas. Ini sih memutari Surabaya... hahaha...
Namun, dalam perjalanan hidup ini kita
hanya bisa melewati kota emas dan bukit emas setelah terlebih dahulu melewati
air hidup. Meskipun demikian, emas-emas atau mas-mas itu bukanlah tujuan
akhir kita atau mbak-mbak sekalian karena tujuan kita adalah berhati emas. Ini
demi kesempurnaan (teleios) rencana Tuhan.
Matius 5:48 Karena
itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah
sempurna."
KEBANGKITAN BARU ~ Bayu Badjra (GMS Living Worship)
Jangan ingat-ingat masa lalu, Pandanglah jauh ke depan. Dia mampu membuat
s'gala yang baru.
Mata air memancar di gurun, Sungai-sungai di belantara. Dia mampu membuat
s'gala yang indah.
Tak usah kau takut, Tak usah kau bimbang. Kebangkitan baru terjadi di sini.
Bangkitlah muliakan nama-Nya. Dia yang berkuasa membuat jalan di padang.
Bersorak masyhurkan nama-Nya. Siapkan dirimu. Kebangkitan terjadi di sini.
Woo oo oo oh. Woo oo oo oh Wo oh! Woo oo oo oh.
Ending: Kegerakan terjadi di sini. Pemulihan terjadi di sini.
0 komentar:
Post a Comment