Umur Manusia
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 22 Jan 2023
Bagi kebanyakan orang, umur selalu
dijadikan patokan. Seorang bos berkata, "Sebelum umur 30, wajar jika
kamu pindah-pindah. Tapi, jika sudah lebih dari 30 tahun, seharusnya kamu settle
(menetap), tidak pindah-pindah lagi. Seharusnya kamu bekerja di sini selama
20-30 tahun lagi."
Lanjutnya, "Ini diumpamakan seperti
tanaman. Ketika masih kecil, masih bisa dipindah-pindah. Namun, jika sudah
berakar, tanaman pasti mati jika terus menerus dipindah."
Karena bukan ahli tanaman, aku hanya bisa
mengangguk-angguk. Dalam hati aku pun berkata, "Lihat saja nanti. Aku
tidak tahu rencana Tuhan. Tuhan tidak bisa dibatasi oleh umur. Seperti
dirinya yang telah berusia 78 tahun, Tuhan juga tidak kenal pensiun. Nah, dari
sebelum umur 30, mauku juga settle. Tapi, kenapa Tuhan tidak mengerti?
Kenapa Dia tidak pernah mengizinkan aku settle? Apa aku termasuk jenis
tanaman rambat yang akarnya bisa menjalar ke mana-mana?"
Mazmur 1:3 Ia
seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada
musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Nah, tadi di gereja ada yang mengingatkanku pada ayat tersebut. Kupikir-pikir aku ini tidak bisa seperti pohon. Aku tidak selalu berhasil. Aku sering gagal pula. Namun, aku tidak 'mati' sekalipun dipindah-pindah. Justru malah terbang lebih tinggi daripada sebelumnya.
Yesaya 40:31 tetapi
orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama
rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak
menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
Mungkin lebih cocok jika aku dianalogikan
seperti rajawali. Ini karena rajawali selalu memanfaatkan badai untuk terbang
tinggi tanpa susah payah. Nah, seringkali Tuhan melatihku untuk memanfaatkan
berbagai masalah sebagai batu loncatan ke tempat yang lebih tinggi. Hahaha ...
ini sebabnya susah buatku untuk settle.
Acapkali aku sudah berhasil menyelesaikan
suatu masalah dan sudah hampir settle, tiba-tiba ada goncangan yang
membuatku harus bergerak lagi. Andaikata goncangan itu ada dalam kuasaku,
permintaan bos itu bisa langsung kukabulkan. Namun, goncangan itu bukan
buatanku.
Jadi, sekalipun aku tidak ingin pindah,
selalu saja ada tangan kuat yang memaksaku terus bergerak, bahkan melampaui
harapanku.
WAKTU yang TERBAIK – GMS Live
Saat ku tak mampu berharap, Kekhawatiran menghimpit jiwaku. Kekuatanku datang
dari-Mu, Memampukanku kembali berharap.
Ajarku mengenal hati-Mu dan percaya jalan-Mulah yang terbaik. Di kelemahan
kuasa-Mu sempurna. Kau Allah yang tak akan tinggalkan.
Kupercaya Engkau bekerja buat kebaikanku. Walau belum kumelihat namun kuasa-Mu
sempurna. Kupercaya pasti Tuhan bukakan jalanku di waktu-Mu yang terbaik sturut
kehendak-Mu.
0 komentar:
Post a Comment