Sunday, January 29, 2023

Is It You? ~ Pdt. Dr. Gatut Budiyono

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 29 Jan 2023

Tentu sudah biasa jika manusia mengagumi Tuhan, tetapi bagaimana jika Tuhan mengagumi manusia? Ini bukan tentang Indonesian Idol, melainkan heaven's idol. Is it you? Kaukah orangnya yang dikagumi oleh Tuhan? Matius 8:5-13 berkisah tentang Yesus menyembuhkan hamba seorang perwira di Kapernaum. Di dalam kisah tersebut kita akan menemukan seseorang yang dikagumi oleh Tuhan.

Matius 8:10 Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel.

Yesus memuji iman seorang perwira dari Kapernaum karena dia orang asing. Perwira itu bukanlah orang Yahudi. Dia merupakan kaum penjajah dari Roma, Italia. Mereka biasa menyembah berhala. Namun, saat bertemu Yesus, dia langsung percaya. Iman yang dia miliki tidak dapat Yesus jumpai di antara orang Yahudi.

Matius 8:11-12 Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga, sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."

Apakah Yesus akan menemukan iman sejati seperti perwira itu di dalam diri kita? Ada orang-orang yang tidak terlahir di dalam keluarga Kristen, tetapi beriman kepada Yesus. Sementara itu, orang-orang yang memiliki KTP Kristen atau mengaku Kristen tidak memiliki iman semacam itu. Is it you? Is it me?

Agar dapat dikagumi oleh Yesus, kita perlu mempelajari iman perwira itu. Ciri-ciri iman sejati, yaitu:

1. Rendah Hati.

Matius 8:8 Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.

Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepala-Nya. Jadi, bantal aja Yesus tidak punya sehingga dapat dikatakan bahwa Yesus gembel.

Sementara itu, sebagai perwira menengah, di masa kini dia berpotensi menjadi bupati atau walikota. Jadi, dia punya kedudukan. Dia pun memiliki beberapa hamba. Dia bisa menyuruh mereka. Oleh karena itu, seharusnya Yesus yang merasa tidak layak, tetapi justru perwira itu yang merasa tidak layak.

2. Peduli / Belas Kasih.

Matius 8:5-6 Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya: "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita."

Perwira itu memohon kesembuhan bagi babunya. Maaf, menggunakan kata yang kasar untuk pembantu. Ini untuk menunjukkan betapa pedulinya perwira itu kepadanya sekalipun dia bukan prajurit. Demi babunya, perwira itu memohon kepada Yesus.

Lukas 7:2 Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba, yang sangat dihargainya. Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati.

Lukas merupakan seorang dokter. Jadi, dia pasti pintar. Dia tidak mungkin menulis bahwa perwira itu sangat menghargai hambanya jika info yang diterimanya tidak begitu. Jika dia salah menulis, dia pun pasti ditegur oleh Roh Kudus, "Jangan menulis seperti itu karena dia hanya pencitraan." Namun, Lukas menulis seperti itu karena info yang diterimanya memang seperti itu.

Lukas 7:3-5 Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya. Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya, katanya: "Ia layak Engkau tolong, sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami."

Selain berbelas kasih kepada hambanya, perwira itu juga peduli kepada orang Yahudi dan turut membiayai rumah ibadat mereka. Dulu pak Gatut juga digembalakan oleh orang yang mungkin kebetulan juga bernama pak Yusuf. Dia orang yang rendah hati. Tiap kali dia mau mengucapkan 'selamat pagi, Om', dia selalu keduluan pak Yusuf.

Katanya, "Orang yang rendah hati itu seperti air. Air selalu mengalir ke tempat yang rendah. Maka, air perlu dicedok dan diangkat dengan gayung." Sesuai firman Tuhan, orang yang rendah hati akan ditinggikan, sedangkan orang yang angkuh akan direndahkan.

Apa itu Kamu?

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.