Sunday, December 4, 2022

The Blessings of Faithfulness ~ Pdt. Jonathan Pattiasina

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 04 Des 2022

Yeremia 31:3-4 Dari jauh TUHAN menampakkan diri kepadanya: Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu. Aku akan membangun engkau kembali, sehingga engkau dibangun, hai anak dara Israel! Engkau akan menghiasi dirimu kembali dengan rebana dan akan tampil dalam tari-tarian orang yang bersukaria.

Tuhan membuat perjanjian baru. Ada perjanjian lama dan perjanjian baru. Ini bukan sekedar soal hukum, tetapi soal hubungan. Tuhan mau membangun hubungan dengan kita. Ini sebabnya Dia memberikan perjanjian baru.

Kita mengenal Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub. Ini menunjukkan bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang memegang perjanjian dari generasi ke generasi.

Yeremia 31:5-6 Engkau akan membuat kebun anggur kembali di gunung-gunung Samaria; ya, orang-orang yang membuatnya akan memetik hasilnya pula. Sungguh, akan datang harinya bahwa para penjaga akan berseru di gunung Efraim: Ayo, marilah kita naik ke Sion, kepada TUHAN, Allah kita!

Selama ini banyak gereja mungkin mengajarkan bahwa kita harus melakukan sesuatu terlebih dahulu agar diberkati. Kita diajar harus taat dulu agar diberkati. Padahal, faktanya tidak demikian. Tuhan selalu memberikan berkat di depan.

Kejadian 1:26-27 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.

Tuhan menciptakan manusia segambar dengan diri-Nya agar mereka bisa berkuasa bersama-Nya. Jadi, Tuhan memberkati manusia agar Dia bisa leluasa bekerja di dalam diri manusia. Ini sebabnya Tuhan memberkati terlebih dahulu.

Kejadian 1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."

Itulah kata berkat yang pertama kali Tuhan sampaikan kepada manusia. Tuhan memberikan berkat agar manusia dapat menggenapi tujuannya dan melaksanakan tanggung jawabnya. Jadi, berkat diberikan di depan. Setelah berkat diberikan, barulah manusia diminta berbuah.

Namun, jangan bertanya kepada hamba Tuhan, "Apa tanggung jawab saya?" Setiap orang harus bertanya kepada Tuhan sendiri sehingga memiliki hubungan intim dengan Tuhan.

Tanggung jawab hanya diberikan kepada orang yang bertumbuh. Jika tidak bertumbuh, tentu akan mudah mengeluh ketika mendapat masalah. Anak-anak belum bisa diberi tanggung jawab. Untuk bertumbuh, kita harus mengenal Tuhan. Dia akan menyampaikan perjanjian-Nya kepada orang yang bergaul karib dengan-Nya.

Mazmur 25:14 TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.

Ada seorang kakek yang berumur 85 tahun dan istrinya sekitar 79 atau 80 tahun. Kakek selalu memanggil istrinya dengan panggilan yang romantis. Karena ingin belajar, seorang pria menanyakan rahasia keromantisannya. Ternyata ini karena dia sudah lupa nama istrinya setelah menikah selama 50 tahun.

Yohanes 17:3 Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.

Jika kita mengasihi Tuhan, tentu kita rindu mengenal-Nya dan juga ingin dikenal oleh-Nya. Jadi, hidup kekal bukanlah hidup di sorga. Hidup kekal adalah mengenal Tuhan yang benar.

Berkat Penyertaan

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.