Sunday, May 29, 2022

Keluarga Lemah vs. Teguh ~ Pdt. Dr. Rubin Adi Abraham

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 29 Mei 2022

Ada sepasang kakek nenek yang terlihat amat romantis, terutama si kakek. Kakek selalu memanggil isterinya: 'sayangku', 'manisku', 'cintaku'. Lantas ketika kakek menunggui isterinya yang masuk toilet, seorang anak muda bertanya kepadanya: "Kek, apa rahasianya kok bisa romantis begitu?"

Jawab kakek: "Sebenarnya kakek lupa nama isteri kakek. Daripada ribut kalau dia sampai mengetahuinya, lebih baik kakek panggil dengan sebutan seperti itu." Oh... rupanya bukan romantis, melainkan gejala kepikunan. Tentulah kita tidak mengharapkan hal seperti ini.

Mazmur 128:1-4 Nyanyian ziarah. Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! Apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu! Isterimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu! Sesungguhnya demikianlah akan diberkati orang laki-laki yang takut akan TUHAN.

Pria pasti ingin memiliki isteri yang manis dan anak-anak yang baik. Jika ingin membangun keluarga yang bahagia seperti itu, hiduplah menurut jalan Tuhan. Pilihan untuk menjadi keluarga lemah dan keluarga teguh ada di tangan Anda.

Perbedaan keluarga lemah dan keluarga teguh adalah sebagai berikut:

Keluarga Lemah

 

Keluarga Teguh

Lelah Bekerja

 

Time Management

Emosional

 

Empati

Materialistis

 

Gaya Hidup Cukup

Apatis

 

Ungkapkan Cinta

Hati Hambar

 

Hati Hangat

Lelah Bekerja vs. Time Management


Jika di dalam sebuah keluarga suami isteri sama-sama bekerja, mungkin sepulang kerja keduanya sama-sama merasa lelah lalu ribut karena orang yang kelelahan cenderung mudah emosi. Sebaliknya, keluarga yang teguh bisa mengatur waktu dengan baik.

Usia manusia 70 tahun dan jika kuat, bisa 80 tahun. Oleh karena itu, kita perlu meminta Tuhan mengajar kita menghitung hari-hari. Kita harus menyediakan waktu untuk keluarga karena suatu saat nanti kita tidak mungkin menyesal karena kurang menghabiskan waktu di kantor. Tentulah kita akan menyesal jika kurang waktu bersama keluarga.

Markus 6:31 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!" Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat.

Yesus pun menyediakan waktu untuk beristirahat. Kelelahan dalam bekerja juga bisa mengakibatkan seseorang mudah curiga hingga bertanya kepada isterinya: "Tadi kamu naik delman itu kudanya jantan atau betina?"

Lalu ada sepasang suami isteri yang tidur bersama. Pada tengah malam HP isterinya berbunyi: "Tidit.. tidit.. tidit.." Sambil menahan kantuk suami terbangun dan segera membaca pesan di HP isterinya. Seketika dia langsung menbangunkan isterinya sambil berkata: "Hei, cepat bangun. Ini kok bisa ada yang memanggilmu Beautiful?"

Dengan menahan kantuk pula isterinya membaca pesan itu. Kemudian dia menepuk punggung suaminya dengan keras sambil berkata: "Baca yang benar. Ini bukan Beautiful, tetapi Baterai Full." Rupanya si isteri punya aplikasi untuk memberitahunya jika baterai sudah penuh.

Keluarga Lemah vs. Teguh (2)

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.