Pemberian Terbaik
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 20 November
2022
Ketika pak Leo belum menjadi full timer
gereja, dia digerakkan Tuhan untuk memberi gereja. Saat itu gerejanya akan
membeli ruko untuk ibadah. Kini rukonya dijadikan kantor. Semula uang itu
direncanakan untuk membeli mobil agar bisa mengantar jemput istrinya. Untunglah
dari awal istrinya juga selalu mendukung kegerakan Tuhan. Maka, dia juga
menyetujui niat baik pak Leo.
Anak-anak pak Leo juga selalu memberikan
persembahan sulung yang didapat dari pekerjaannya. Jika dia pindah kerja, dia
akan memberikan persembahan sulung lagi kepada gereja tempatnya beribadah. Pak
Leo mendukung hal ini.
Sikap dalam Memberi, yaitu:
1. Selalu Berikan yang Terbaik. Hal
ini seperti yang dilakukan oleh jemaat Makedonia. Sekalipun dalam keadaan
susah, mereka tetap memberi.
2 Korintus
8:1-2 Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih
karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia. Selagi dicobai
dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun
mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan.
Covid juga mengakibatkan penderitaan, tetapi saat itu jemaat Makedonia tidak Covid. Meskipun demikian, mereka juga sedang menderita. Mereka bukan hanya miskin, tetapi sangat miskin. Jika ada orang miskin yang berkata kepada orang lain, “Aku ini miskin, tetapi kamu jauh lebih miskin.” Itulah yang disebut sangat miskin. Mungkin Paulus sempat menolak pemberian mereka karena mereka tampak lebih membutuhkan. Namun, mereka memaksa Paulus untuk menerimanya.
2. Sukarela / Tanpa Paksaan.
2 Korintus
8:3-4 Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka,
bahkan melampaui kemampuan mereka. Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan
mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil
bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus.
Mungkin orang kudus yang menerima pemberian
mereka juga memiliki kehidupan yang lebih baik daripada mereka, tetapi mereka
tetap ingin memberi. Kita semua pasti juga lebih suka berteman dengan orang
yang murah hati daripada orang pelit.
Ketika kita memberi dengan rela, ini
seperti menabur benih. Ketika orang murah hati
punya masalah, pasti cepat selesai karena benihnya bekerja. Ini sebabnya ada
ayat yang mengatakan bahwa memberi berarti berbuat baik kepada diri sendiri.
Amsal 11:17 Orang
yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri, tetapi orang yang kejam
menyiksa badannya sendiri.
Ketika memberi orang tua dengan rela, suatu
saat nanti pasti menuai karena diberkatilah orang yang menghormati dan
mengasihi orang tuanya. Namun, jika memberi dengan terpaksa, tidak ada
benihnya. Memberi tanpa hati sama saja dengan sumbangan. Tuhan tidak meminta
sumbangan.
KUB’RIKAN
Telah kudapati kasih yang
sejati, yang mampu mengubahkan hatiku. Kasih yang Kau beri jauh melebihi
Segalanya di dalam hidupku.
Reff: Kub'rikan semua yang berharga, Semua yang mulia, Semua yang
terbaik dari hidupku. Hanyalah bagi-Mu, Hanyalah untuk-Mu, Hanyalah bagi
kemuliaan-Mu.
0 komentar:
Post a Comment