Catatan Ibadah ke-1 Minggu 9 Oktober
2022
Beberapa hari lalu seorang teman menyampaikan
kabar buruk perihal tunangan teman yang jatuh di kamar mandi lalu meninggal. Kemungkinan
besar karena Gerd dan diet yang berlebihan. Padahal, 4 bulan lagi mereka akan
menikah. Wew… mengapa Tuhan mempertemukan, tetapi tidak mempersatukan mereka?
Pembawa kabar langsung kusarankan untuk
tidak diet karena kutahu dia juga akan menikah beberapa bulan lagi. Eh, ternyata
dia sudah diet dan seminggu sudah turun 4 kg, tetapi setelah itu jatuh sakit. Badannya
demam dan terasa sakit semua. Kukira dia tidak makan, tetapi ternyata kelebihan
olah raga. Hmm… tampaknya ada fenomena diet pranikah.
Seketika kuingatkan temanku yang lain untuk
tidak diet berlebihan. Sekalipun gemuk, setidaknya dia masih muat di hati
seseorang. Ngapain diet? Dia bilang bahwa dia ingin terlihat cantik.
Boleh lha diet, tetapi tak usah berlebihan. Selain itu, dia tidak bisa
membedakan pria tulus dan pria modus. Wah, kalau soal ini, ya dibawa aja dalam
doa.
Beberapa hari sebelum itu teman lain juga
memberi kabar buruk. Dia telah bercerai dari suaminya setelah berkonsultasi
dengan Romo. Hmm… jika Romo sampai mengizinkan, tentulah ada hal krusial. Tapi,
ini benar-benar misteri. Mengapa Tuhan mempersatukan lalu memisahkan mereka?
Salah satu cecenya juga telah bercerai, papanya sudah lama sakit, mamanya sudah
lama meninggal, dan kokonya pun telah lama meninggal bunuh diri.
Hmm… Mengapa iblis terkesan menang? Ketika melihat dan mendengar berita di media massa, berita-berita kemenangannya pun terpampang nyata. Andai film horor dan film religius ditayangkan pada jam yang sama, kemungkinan besar lebih banyak yang menonton film horor daripada film religius. Mengapa demikian? Mengapa perbuatan iblis lebih menarik perhatian mereka daripada perbuatan Tuhan?
Matius 24:6 Kamu
akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun
berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi
itu belum kesudahannya.
Ehm… Ketika kubaca Alkitab, wah malah tambah
ngeri. Kok kebetulan saatnya membaca Matius 24 tentang tanda-tanda akhir zaman?
Saat membaca ayat itu ya malah teringat perang Rusia. Bayangkan, seseorang amat
bersusah hati ketika ditinggal pergi oleh seseorang yang dikasihinya. Nah, di tengah
peperangan tentulah ada banyak kisah sedih semacam itu. Mengapa harus ada
perang?
Maleakhi 3:18 Maka
kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara
orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.
Dimana bedanya? Ketika terjadi pandemi, semua
orang mengalaminya tanpa terkecuali. Ketika terjadi inflasi, orang benar pun
turut merasakan kenaikan harganya. Ah, daripada memikirkan semua berita buruk
itu, akhirnya malam itu kuikuti ibadah gereja lain lewat youtube. Eh, lagi-lagi malah kudengar
berita buruk.
Pendetanya berkata: “Tahun depan akan
terjadi resesi ekonomi…” Dulu seorang penginjil dari gereja itu pernah menyampaikan
pesan Tuhan tentang pandemi dan inflasi. Semuanya benar-benar terjadi. Lalu dia
berkata seperti Habakuk: “Dengan tenang kunantikan hari kesusahan itu.”
Penginjil itu memberitahu jemaat bahwa dia membeli
tanah dan bercocok tanam sebagai persiapan untuk menghadapi pandemi dan inflasi.
Ini karena harga tanah memang tidak pernah turun. Kala itu aku berkata dalam
hati: “Yang benar saja Tuhan. Membeli tanah itu tidak seperti membeli
kerupuk. Tidak semua orang bisa membeli tanah. Apa tidak ada solusi lain?”
0 komentar:
Post a Comment