Sunday, October 9, 2022

Be Strong and Courageous ~ Ps. Lukas Wibisono

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 9 Oktober 2022

Setelah Musa meninggal Yosua harus menggantikan Musa memimpin bangsanya. Ini tugas yang besar sehingga Tuhan berjanji akan menyertai Yosua seperti dia menyertai Musa. Namun, Yosua juga diperintahkan untuk menjadi kuat dan berani. Perkataan ini sampai diulang dua kali pada Yosua 1 ayat 6 dan 7.

Yosua 1:6 Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka.

Agar Yosua kuat dan berani, dia harus merenungkan firman Tuhan siang dan malam.

Yosua 1:8 Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.

Banyak orang suka kalimat terakhir dari ayat tersebut, tetapi sering lupa melakukan bagian awalnya. Agar bisa berhasil dan beruntung, kita harus merenungkan firman siang dan malam. Guard Your Mind. Kendalikan pikiranmu karena pikiranmu akan menentukan tindakanmu.

* Masalah Untuk Dihadapi, Bukan Untuk Direnungkan.
Yosua bisa saja merenungkan masalahnya dan memikirkan strateginya. Bagaimana menyeberangi sungai Yordan? Bagaimana merebut tembok Yerikho? Bagaimana merebut kota Ai? Namun, Yosua memilih merenungkan firman dan tidak memikirkan masalahnya. Bahkan, dia tidak Menyusun strategi. Jika memikirkan masalah, kita akan menjadi putus asa. Namun, jika merenungkan firman, kita akan beroleh kekuatan.

* Renungkan Firman, Bukan Masa Depan.
Yosua juga bisa mengkhawatirkan masa depannya. Dia sudah hidup sejak zaman Musa. Dia tentu telah melihat semua perbuatan Musa. Dia bisa saja mempertanyakan: “Apa aku bisa merebut semua Tanah Kanaan yang Tuhan janjikan?” Namun, daripada khawatir, dia memilih merenungkan firman.

Firman itu pelita bagi kaki kita dan terang bagi jalan kita. Firman bukanlah halogen. Firman bukanlah lampu sorot. Firman itu pelita yang bisa menerangi satu dua langkah ke depan. Daripada mengkhawatirkan masa depan, lebih baik membuat keputusan yang tepat. Hal ini bisa dilakukan jika kita mengikuti firman.

* Renungkan Firman, Bukan Perkataan Orang.
Seringkali perkataan orang tidak memberikan motivasi, tetapi justru melemahkan. Hal semacam ini sering dialami oleh pendeta. Jika pendeta mengendarai sepeda motor atau jalan kaki, katanya kurang diberkati. Jika pendeta mengendarai mobil dan memakai barang-barang bagus, katanya berfoya-foya. Jadi, pendeta itu selalu dinilai salah.

Jika Yosua mendengarkan perkataan orang, dia bisa kehilangan keberanian dan semangat. Namun, dia merenungkan firman. Jika firman memenuhi pikiran kita, perkataan orang tidak akan bisa masuk ke dalam pikiran kita. Pastikan pula pikiran kita tidak kosong karena pikiran yang kosong bisa diisi iblis dengan masalah, kekhawatiran masa depan, dan perkataan orang.

Kalau pikiran terisi penuh dengan firman, ketika ada yang berkata: “Hari ini rambut jambulmu kurang tinggi”, kita bisa menjawab: “Ya, hari ini aku mencoba style yang berbeda.” Ketika ada yang berkata: “Dasimu kelihatan tua” dan kita merenungkan firman, kita akan berpikir: “Tak apa dasiku kelihatan tua, yang penting aku masih muda sehingga cocok memakai apa saja.” Maka dari itu, pastikan kita mengisi pikiran kita dengan firman Tuhan.

AKU MENGASIHI ENGKAU YESUS
Aku mengasihi Engkau Yesus dengan segenap hatiku. Aku mengasihi Engkau Yesus dengan segenap jiwaku.
Kurenungkan Firman-Mu siang dan malam. Kupegang p'rintah-Mu dan kulakukan. Engkau tahu ya Tuhan tujuan hidupku Hanyalah untuk menyenangkan hati-Mu.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.