Sunday, October 16, 2022

Pemuridan di Rumah (2) ~ Ps. Leonardo Sjiamsuri

Pemuridan di Rumah

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 16 Oktober 2022

Setiap hari ada pertempuran antara Kerajaan Allah dan kerajaan iblis. Oleh karena itu, kita harus tetap berdoa. Tiap hari pak Leo selalu mengajak isteri dan anaknya yang masih serumah dengannya untuk berdoa bersama. Sekalipun anaknya merasa lelah, dia tetap harus ikut berdoa. Dengan berdoa bersama, orang tua dapat memahami isi hati anak dan anak dapat memahami isi hati orang tua.

Suatu hari salah satu anak pak Leo yang di luar negeri kena Covid untuk kedua kalinya. Kali ini dia ketahuan di sekolah sehingga harus diisolasi di suatu tempat semacam wisma atlet. Ketika pak Leo mendoakannya, Tuhan berkata: “Coba tanyakan apa yang didapat dari kejadian itu.”

Lalu pak Leo menanyakan hal tersebut, tetapi anaknya heran dengan pertanyaannya. Maka, pak Leo bertanya: “Apa kamu sudah tidak berdoa?” Akhirnya, dia pun mengakui bahwa dia sangat sibuk sehingga amat lelah dan tak sempat berdoa. Ini sebabnya dia bukan hanya harus beristirahat, tetapi juga harus berisitirahat di dalam Tuhan.

Orang tua yang medit (pelit) juga tidak bisa mengharapkan anaknya jadi murah hati. Anak senantiasa memperhatikan orang tuanya. Maka, orang tua harus menjadi teladan, seperti ibu dan neneknya Timotius.

2. Memperjelas Identitas Diri Anak.
Anak pak Leo menunjukkan suatu berita bahwa kini ada hormon yang bisa diinjeksikan sehingga manusia bisa memilih jenis kelaminnya. Memang saat ini ada wanita yang merasa terjebak di dalam tubuh pria. Ada pula pria yang merasa terjebak di dalam tubuh wanita.

Hal tersebut bisa terjadi karena sejak kecil mereka tidak memperoleh kejelasan identitas diri. Maka dari itu, sedini mungkin orang tua harus memperjelas identitas diri anaknya di dalam Tuhan. Ketidakjelasan identitas akan mempengaruhi perilakunya hingga tua.

Ulangan 6:6-7 (TB) Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan,  haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.

Anak harus diajarkan nilai-nilai kebenaran secara berulang-ulang agar tidak lupa. Jika tidak dimuridkan, nanti saat bertambah besar mereka bisa mengecewakan orang tua. Orang tua yang baik akan mewariskan nilai-nilai yang berharga. Jika bapak bertubuh besar, jangan bilang gemuk, katakan saja besar, lalu meminta anak untuk memakan makanan tertentu, dia tidak akan percaya. Namun, setelah tubuh bapak mengecil, anak baru percaya.

Kini banyak orang tua memberikan gadget kepada anak agar bisa makan dengan tenang. Padahal, orang tua bisa memuridkan anak saat mengajaknya makan bersama. Dalam suasana seperti ini orang tua dan anak bisa saling berbagi cerita tentang apapun. Anak juga bisa mengajukan berbagai pertanyaan tentang karir, pernikahan, perceraian, cara mengatur uang, atau isu-isu lain sehingga mereka mendapat pemahaman yang tepat.

I AM YOUR CHILD (Barry Manilow)
I am your child. Wherever you go, you take me too. Whatever I know, I learned from you. Whatever I do, you taught me to do. I am your child And I am your chance.
Whatever will come, will come from me. Tomorrow is won, by winning me. Whatever I am, you taught me to be. I am you hope, and I am your chance.
I am your child. Whatever I am, you taught me to be. I am your hope, I am your chance. I am your child.

Dimuridkan Media Sosial

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.