Sunday, October 23, 2022

Musim Berjalan di Atas Air ~ Ps. Caleb Natanielliem

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 23 Oktober 2022

Saat ini kita sedang memasuki musim pancaroba. Kita mendengar berbagai berita tentang banjir, tanah longsor, badai, perang, dan semacam itu. Mungkin saat ini kehidupan kita juga sedang mengalami badai atau musim pancaroba. Hal serupa pernah dialami oleh murid-murid Yesus.

Matius 14:24 Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal.

Setelah Yesus mengadakan mujizat lima roti dan dua ikan, dia meminta murid-murid-Nya naik perahu dan menyeberangi danau. Sementara itu dia tinggal sendirian di bukit untuk berdoa. Menjelang tengah malam perahu mereka diterjang badai.

Matius 14:25-26 Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air. Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: "Itu hantu!", lalu berteriak-teriak karena takut.

Tiba-tiba Yesus berjalan di atas air melewati perahu mereka: "Hai Guys". Jika kita mengalaminya, mungkin kita merasa seperti diejek. Kita sudah pergi duluan dengan perahu, tetapi malah berhasil didahului oleh Dia yang berjalan kaki.

Seringkali badai diizinkan terjadi dalam kehidupan agar kita menyadari kepada apa atau siapa kita meletakkan rasa aman. Sewaktu kecil mungkin anak perempuan memegang bonekanya agar merasa aman. 

Anak cowok mungkin memegang mainan yang ada pistolnya. Namun, ada pula yang memegang gulingnya dan merasa sedih saat gulingnya hilang. Ada pula yang memegang handuknya atau apapun juga yang bisa memberi rasa aman.

Ketika dewasa, hal yang sama juga terjadi. Kita meletakkan rasa aman pada perahu kita. Ada yang meletakkan rasa aman pada pekerjaannya, bisnisnya, uangnya, kekuatannya, atau kemampuannya sendiri. Lewat badai yang ada Tuhan ingin kita meletakkan rasa aman hanya kepada-Nya.

Matius 14:27-29 Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air." Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.

Ketika melihat Yesus berjalan di atas air, para murid merasa takut karena mengira dia hantu. Namun, Yesus menenangkan mereka. Lalu Petrus memberanikan diri untuk berjalan di atas air bersama-Nya. Tuhan tidak mau Simon tetap hidup dalam ketidakpercayaan atau keraguannya. Tuhan mau Simon menjadi Petrus yang mempercayainya hingga mau berjalan di atas air bersama-Nya.

Sekalipun kalian mencatat khotbah secara lengkap dan mencari pengkhotbah yang pandai bicara, percuma jika tidak dilakukan. Jangan mengabaikan khotbah sekalipun hanya disampaikan oleh pendeta yang masih muda atau baru.

Kita tidak perlu memilah-milah hamba Tuhan berdasarkan ukuran small, medium, large. Tuhan tidak mau kita sekedar mendengarkan firman-Nya. Dia mau kita juga melakukan firman-Nya dan berjalan bersama-Nya. Kita tidak cukup hanya mendengarkan perkataan orang. Kita harus mengalaminya sendiri - berjalan di atas air bersama-Nya.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.