Catatan Ibadah ke-1 Minggu 2 Okt 2022
Pada Juni 2021 seorang atlet triathlon
(renang, sepeda, dan lari) di Valencia, Spanyol bernama Mateo Bustos melakukan
selebrasi terlalu dini sebelum menyentuh garis finish dengan
memperlambat larinya. Lalu dia didahului oleh pelari lain.
Mungkin ada di antara kalian yang juga seperti dia. Mungkin ada yang merasa hampir menang tetapi tidak jadi menang. Mungkin ada yang sudah dekat dengan seseorang dan mengira akan menikah dengannya. Namun, tiba-tiba mendapat undangan darinya yang akan menikah dengan orang lain.
Setiap manusia tentulah memiliki keinginan
untuk menang dalam berbagai hal. Mungkin Tuhan pun sudah menjanjikan
kemenangan, tetapi kalian belum melihat kemenangan yang Tuhan janjikan.
Yesaya 59:1-2 Sesungguhnya,
tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya
tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu
dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri
terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.
Yesaya menyampaikan hal itu kepada bangsa
Yehuda. Saat itu ada kerajaan di Utara, yaitu Israel dan Yehuda merupakan
kerajaan di Selatan. Israel dibuang ke Babel karena dosa-dosanya. Maka, Yesaya
mengingatkan bangsa Yehuda agar tidak melakukan kesalahan yang sama, seperti
Israel. Dengan demikian, mereka bisa hidup dalam kemenangan. Yesus pun lahir
dari garis keturunan Yehuda.
Cara Meraih
Kemenangan, yaitu:
1. Kemenangan akan diberikan oleh Tuhan.
Untuk bisa menang, kita tidak bisa mengandalkan kekuatan diri sendiri karena
kemenangan diberikan oleh Tuhan. Kemenangan dan Penyertaan Tuhan diberikan
kepada:
a. Orang-orang yang percaya kepada
Tuhan.
Mazmur 125:1-2 Nyanyian ziarah. Orang-orang yang percaya
kepada TUHAN adalah seperti gunung Sion yang tidak goyang, yang tetap untuk
selama-lamanya. Yerusalem, gunung-gunung sekelilingnya; demikianlah TUHAN
sekeliling umat-Nya, dari sekarang sampai selama-lamanya.
Jika Tuhan ada di sekeliling kita, di depan
kita, di belakang kita, di atas kita, di kiri kanan kita, siapa lawan kita?
Sekalipun ada yang jahat kepada kita, dia tak akan dapat mengalahkan kita.
b. Orang-orang benar.
Mazmur 125:3 Tongkat
kerajaan orang fasik tidak akan tinggal tetap di atas tanah yang diundikan
kepada orang-orang benar, supaya orang-orang benar tidak mengulurkan tangannya
kepada kejahatan.
Orang Kristen adalah orang yang dibenarkan Tuhan lewat pengorbanan Yesus di kayu salib. Ini sebabnya kita semua yang percaya kepada Yesus juga disebut sebagai orang benar. Jadi, kita disebut orang benar bukan karena selalu melakukan hal benar dan tak pernah salah.
c. Orang-orang baik dan tulus hati.
Mazmur 125:4 Lakukanlah
kebaikan, ya TUHAN, kepada orang-orang baik dan kepada orang-orang yang tulus
hati;
Kebaikan kita tidak dapat menyelamatkan
kita karena ada ayat yang menyatakan bahwa kesalehan kita pun seperti kain
kotor. Namun, ini bukan berarti bahwa kita tidak perlu berbuat baik. Justru
karena telah diselamatkan oleh Yesus, kita harus rajin berbuat baik.
Namun, jika kita melihat seseorang begitu
baik dalam bekerja, belum tentu dia orang baik karena dia belum tentu tulus. Nah,
yang Tuhan beri kemenangan adalah orang baik yang tulus hati. Maka, jadilah
baik dan tulus dalam kebaikan.
0 komentar:
Post a Comment