Sunday, July 3, 2022

Panggilan Tuhan ~ Gina Dharmawan

God's Calling
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 3 Juli 2022

Tuhan memanggil kita untuk keluar dari zona nyaman. Jangan berkata: "Baru naik sedikit, kok sudah turun lagi?" Tuhan melakukan hal ini karena mau kita bertumbuh dewasa. Kita boleh gagal 10 kali, tetapi harus bangun 11 kali. Selalu tambahkan satu langkah.

Ketika keluar dari zona nyaman (warna kuning), kita segera memasuki zona ketakutan (warna hitam). Di zona ini kita merasa takut dan khawatir. Mungkin takut dengan perkataan orang. Padahal, kita harus lebih mendengarkan perkataan Tuhan daripada orang. Terserah orang mau berkata apa, yang penting Tuhan bilang apa.

Mungkin ada yang bertanya: "Mengapa aku selalu direndahkan?" Mungkin karena kamu ketinggian. Mungkin kamu menempatkan dirimu terlalu tinggi. Jika kamu disudutkan, tidak apa-apa karena dari sudut kalian bisa melihat secara keseluruhan.

Bu Gina hanya lulus SMA. Dia tidak pernah merasakan pakai toga. Dulu dia ingin menjadi direktur bank, tetapi Tuhan malah membuatnya mengajar para direktur bank. Mungkin juga ada yang termotivasi untuk maju ketika mengetahui bahwa bu Gina hanya lulus SMA: "Jika bu Gina bisa, aku yang lulusan S3 juga pasti bisa." Jadi, rencana Tuhan jauh melebihi rencananya.

Efesus 4:12-13 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,

Ketakutan atau kekhawatiran disebabkan kurangnya kepercayaan pada Tuhan. Setelah berhasil mengatasinya kita akan memasuki zona learning (warna orange). Di zona ini kita mempelajari banyak hal sesuai panggilan kita. Tuhan tidak mencari orang-orang yang sudah memiliki kelengkapan. Namun, Tuhan akan senantiasa memperlengkapi orang-orang yang dipanggil-Nya.

Kisah Para Rasul 1:8 Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."

Kita semua diberi kuasa untuk bersaksi. Untuk bersaksi, kita memerlukan konten, yaitu kisah atau pengalaman yang bisa dibagikan. Kita bisa mulai membagikannya dari orang yang dekat lalu kepada yang jauh hingga ke ujung bumi. Di sini ada pertumbuhan.

Mazmur 92:6-7 Betapa besarnya pekerjaan-pekerjaan-Mu, ya TUHAN, dan sangat dalamnya rancangan-rancangan-Mu. Orang bodoh tidak akan mengetahui, dan orang bebal tidak akan mengerti hal itu.

Pekerjaan Tuhan bukan sekedar besar, tetapi betapa besar. Rancangan Tuhan bukan sekedar dalam, tetapi sangat dalam. Hal inilah yang tidak bisa dipahami oleh orang bodoh dan bebal. Orang bodoh adalah orang yang kurang pengalaman. Orang bodoh juga menolak koreksi padahal Tuhan mau mendidik anak-Nya.

Yakobus 1:2-4 Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.

Ketika kita keluar dari zona nyaman, kita akan merasa takut. Namun, ketika kita berhasil mengatasi rasa takut itu, kita akan memiliki ketekunan dan kekuatan. Di sinilah kita belajar lewat pengalaman kita.

Setelah mempelajari atau mengalami banyak hal kita akan bertumbuh di zona growth (warna hijau). Selanjutnya, pertumbuhan tersebut akan membawa kita ke zona transformasi (warna biru). Di sini baru akan terlihat perubahan yang kita alami. Misalnya: berhenti merokok. Nah, kalau ada yang punya pacar merokok, putusin saja karena kalau dia tidak bisa menjaga dirinya sendiri, bagaimana dia bisa menjagamu?

Yeremia 29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

Hari depan yang dimaksud adalah akhirat atau kehidupan kekal. Hidup kita harus berfokus ke sana. Dengan penuh harapan kita menantikan hari itu karena kita hidup karena percaya, bukan karena melihat.

2 Korintus 5:7 — sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat —

PERCAYA BUKAN KARENA MELIHAT
Kekuatan di hidupku kudapat di dalam-Mu. Kau teguhkan hatiku. Tiada yang mustahil bagi-Mu.
Reff: S'bab aku percaya Bukan kar’na melihat. Namun kar’na firman-Mu yang s’lalu digenapi di hidupku. Kupercaya Bukan kar’na melihat. Namun kar’na firman-Mu Tiada pernah berubah.

Dua Jam

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.