Sunday, July 3, 2022

Dua Jam

Panggilan Tuhan
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 3 Juli 2022

Yesaya 43:19 Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara.

Alkisah di sebuah sekolah kehidupan terjadi peristiwa tak terduga. Burung pipit salah transfer sebesar Rp400juta ke rekening vendor yang telah belasan tahun menjalin kerjasama dengan perusahaan. Lalat yang tidak sabaran segera berkata: "Itu kesalahan fatal karena Rp400juta itu uang besar. " Lantas dia membesar-besarkan masalah itu. Dia pun memarahi, memaki-maki, dan merendahkan burung pipit yang melakukan kesalahan itu.

Padahal, sebelum peristiwa itu terjadi burung pipit berkata: "Sepertinya saat ini lalat telah meminum obat penenang seperti mamanya sehingga tidak suka marah-marah lagi." Lebah menjawab: "Emosi lalat tuh dikendalikan oleh uang. Dia pasti marah kalau saldo uangnya turun atau kehilangan uang."

Lalu burung pipit bertanya: "Kenapa dia suka merendahkan orang?" Lebah menjawab: "Karena dia sering diperlakukan begitu. Makanya cuma itu yang bisa dia berikan. Dia tidak mungkin bisa memberikan sesuatu yang tidak dia miliki. Jadi, sebenarnya dia tuh miskin."

Eh, tak lama berselang hal itu terbukti. Burung pipit terburu-buru memenuhi permintaan papa lalat untuk mentransfer sejumlah uang ketika lebah sedang meeting bersama lalat, tetapi dia salah transfer ke vendor. Ketika mengetahui hal ini, lebah segera googling untuk mencari detail kontak vendor.

Lalu dia menghubungi bagian keuangan dari vendor terkait tanpa memberitahu vendor bahwa kesalahan itu disebabkan oleh burung pipit. Lebah justru memajukan namanya sebagai penanggung jawab. Seketika itu juga vendor membenarkan dan mengatakan bahwa dia akan mengembalikannya pada hari yang sama.

Ketika mendengar jawabannya, lebah langsung merasa tenang. Perusahaan telah lama menjalin kerjasama bisnis dengan vendor itu sehingga mereka pasti tak mungkin rela kehilangan nama baik dan kelangsungan bisnisnya demi uang instan sebesar Rp400juta.

Namun, lalat terus marah-marah: "Ini kesalahan fatal. Bagaimana jika vendor tidak mau mengembalikannya? Jika dia mau mengambilnya, ya tidak salah. Ini bisa masuk perkara perdata." Karena memang bersalah, burung pipit dan lebah diam saja. Namun, mereka hanya menunggu uang itu kembali.

Tadi bu Gina mengatakan bahwa menunggu 2 jam itu terasa lama. Namun, lebah dan burung pipit tidak mengetahui bahwa uangnya akan kembali 2 jam kemudian. Agar tak terasa lama, mereka pun menyibukkan diri. Tanpa terasa 2 jam berlalu dan uang itu kembali. Vendor menyampaikan hal itu lewat email. Luar biasa. Lebah dan burung pipit langsung bersyukur. Sayangnya, lalat tetap marah-marah sehingga burung pipit memutuskan untuk terbang bebas keluar dari sarang toxic.

Keluar dari Zona Nyaman

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.