Sunday, July 3, 2022

God's Calling ~ Gina Dharmawan

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 3 Juli 2022

Tema gereja tahun ini adalah Moving Toward New Harvest. Ini bukan sekedar menyongsong tuaian, tetapi tuaian yang baru. Berkaitan dengan hal ini, tema awal tahunnya adalah Rise and Shine. Kita harus bangkit dan bersinar. Agar dapat melakukan hal ini, kita harus hidup sesuai godly value. Kita pun perlu menjaga integritas sesuai nilai-nilai tersebut dan mau dimuridkan agar dapat memuridkan. Gaya hidup kita harus mencerminkan karakter Kristus. Maka dari itu, kita tidak perlu mengeluh ketika diproses.

Proses yang kita jalani membuat kita punya konten. Pada masa kini kita tidak bisa membagikan apapun di internet jika tidak punya konten. Nah, sebelum menyampaikan hal ini bu Gina pun telah diberi banyak konten. Dia baru sembuh dari Covid. Semula anaknya yang terpapar lebih dulu. Kemudian dia dan suaminya menyusul kena Covid. Setelah dinyatakan sembuh dia pun segera memberitahu anaknya di Belanda. Anaknya itu hanya menjawab: "Ma, aku kena Covid." Bu Gina tidak bertanya kepada Tuhan: "Mengapa begini?"

Selama masih hidup kita harus mau diproses. Jadi, nikmati prosesnya agar kita semakin mengerti panggilan Tuhan bagi kita. Ketika berada di Belanda, Bu Gina pun pernah dilecehkan, yaitu disentuh. Ini menyakitkan, tetapi lewat proses ini dia tergerak untuk memenangkan jiwa para waria.

Seringkali kita berharap jalan kita adalah jalan yang mulus tanpa hambatan. Namun, Tuhan ingin membawa kita melewati jalan iman yang naik turun dan penuh rintangan. Di jalan iman ada banyak air mata, tetapi Tuhan juga sediakan mata air. Seperti di kitab Ratapan, seharusnya kita tidak mengeluhkan keadaan. Satu-satunya hal yang patut kita keluhkan adalah dosa-dosa kita.

Agar bisa memahami panggilan Tuhan, kita harus dekat dengan-Nya. Jika kita tidak mengerti panggilan Tuhan atas kita, mungkin kita kurang dekat dengan-Nya. Bu Gina biasa dipanggil Jina oleh keluarganya. Namun, teman SMP dan teman SMAnya memanggil dia Legina atau Leg (kaki) karena nama di KTPnya sesuai dengan nama di akta lahirnya, yaitu Legina. Suaminya memanggilnya eneng. 

Setelah menikah dia pun dipanggil ibu Frans karena suaminya bernama Frans. Jadi, bu Gina tidak mempermasalahkan dirinya dipanggil dengan nama yang mana. Namun, dari panggilannya dia akan mengetahui tingkat kedekatannya. Begitu pula panggilan Tuhan terhadap kita. Bu Gina pernah diantar suami ke rumah sakit. Lalu dia minta ditinggal karena masih perlu antri sekitar 2 jam.

Setelah menunggu cukup lama dia mendengar panggilan untuk bu Ade, tetapi orang yang ditunggu tidak muncul-muncul. Dia pun ikutan kesal. Kemudian ada suster mendatanginya dan bertanya: "Bu Ade?" Bu Gina menjawab bukan. Lalu suster menunjukkan KTPnya. Ternyata KTP suaminya bernama Ade Nugroho padahal bu Gina hanya mengetahui bahwa suaminya bernama Frans.

Tuhan juga senantiasa memanggil kita, tetapi belum tentu kita mengenali panggilan-Nya karena mungkin saja kita kurang mengenal diri kita sendiri. Panggilan Tuhan bisa dilihat dari pengalaman yang telah kita lalui dan buah Roh yang kita hasilkan, seperti kasih. Orang yang tidak mengerti panggilan Tuhan akan cenderung mudah menghakimi.

Roma 8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Allah turut bekerja di dalam segala sesuatu, berarti Allah turut bekerja di dalam pandemi, sakit penyakit, atau masalah keuangan. Hal ini untuk mendatangkan kebaikan bagi yang mengasihi Dia. Jika kita mengasihi Dia, berarti kita juga dipanggil-Nya. Meskipun demikian, banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.

Panggilan Tuhan

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.