Sunday, July 17, 2022

Orang Surabaya Menyebutnya Kuasar

Bahan Olok-Olok
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 17 Juli 2022

Akhirnya Ran memutuskan untuk pergi menjauhi si Kuasar karena tak tahan lagi dengan kegilaan si Kuasar yang seperti orang bipolar itu. Dia berkata kepada teman-temannya: "Cukup sudah. Aku tidak mau lagi berurusan dengan orang Kuasar itu. Aku bukan dokter jiwa dan aku tidak mau ikutan gila seperti dia. Sekalipun dia menawariku ratusan juta Rupiah, aku tidak sudi berurusan dengannya lagi. Kesehatan jiwaku lebih berharga daripada uangnya."

Mazmur 123:3-4 Kasihanilah kami, ya TUHAN, kasihanilah kami, sebab kami sudah cukup kenyang dengan penghinaan; jiwa kami sudah cukup kenyang dengan olok-olok orang-orang yang merasa aman, dengan penghinaan orang-orang yang sombong.

Mimpi temannya pun meneguhkan keputusannya. Lantas Gentani bertanya: "Apa Tuhan mengizinkanmu pergi?" Jawab Ran: "Ya, Dia bilang akan membuat sesuatu yang baru." Semalam pun Ran mendapat mimpi untuk menegaskan hal itu.

Di dalam mimpinya dia melihat seorang pria tampan bertubuh ideal memasuki sebuah pabrik seraya bertanya: "Kenapa Ran ribut dengan pria itu?" Lantas terdengar Ran menjawab dengan kesal: "Dia selalu saja menyalahkanku." Lantas dengan ekspresi marah yang penuh kasih pria itu mendatangi Ran. Ketika saling berhadapan muka, dia hanya menolehkan kepala ke kiri sebagai tanda isyarat agar Ran pergi menjauhi pria kuasar itu.

Dengan menahan amarah Ran pun segera pergi mengikuti arah kepala pria itu. Lantas dia membahas masalah tersebut dengan seorang gadis. Tak lama berselang pria bertubuh ideal tadi sudah berada di belakang mereka berdua untuk mengawasi dan memperhatikan Ran. Maka, Ran dan temannya berhenti membahas kekesalan mereka terhadap pria Kuasar itu dan berusaha menyibukkan diri… xixixi…

HIDUP di DALAM IMAN ~ GMS Live
Tak terlambat pertolongan dari-Mu Tuhan. Kau setia dan tak meninggalkan. Erat kupegang seluruh Firman dan Janji-Mu, Yesus. Kau bekerja mendatangkan kebaikan.
Dengan iman kunyatakan s'karang dan langit pun tak ‘kan jadi batas bagi yang berharap pada-Mu. S'bab Engkau Tuhan yang Maha Tahu, yang bri mimpi dan penglihatan. Aku mau hidup di dalam iman dan berjalan dalam kemenangan.
Berkat-Mu tercurah atasku.

Dari semua peristiwa tersebut akhirnya Ran menyadari bahwa si Kuasar itu hanya berpura-pura pintar. Tiap kali ada masalah dia tidak bisa memberi solusi. Ini sebabnya dia selalu mencari kambing hitam yang bisa memberinya solusi. Jadi, kalau mau aman, mungkin lebih baik berpura-pura bodoh aja di depannya ya... Ah, ngapain peduli amat dengan pemikiran orang dunia? Bukankah Tuhan memilih orang bodoh versi dunia… hahaha…

1 Korintus 1:27 Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat,

Gentani berkata: "Orang-orang mengira kamu keluar karena satu hal kecil. Padahal, mereka tidak tahu..." Jawab Ran: "Terserah mereka mikir apa. Aku tidak peduli pemikiran mereka." Lebih baik membantu orang bodoh yang dengan rendah hati mengakui bahwa dirinya tidak punya solusi daripada membantu orang yang berusaha terlihat pintar dengan selalu menyalahkan orang lain agar beroleh solusi.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.