Friday, June 3, 2022

Tamu Tak Diundang

Duarrrr...
"Ada apa ini?" tanyaku.
2 Juni 2022 sekitar pk.20.30 WIB terdengar suara ledakan di depan rumah. Seketika itu juga gelap gulita menyelimuti seluruh penjuru ruangan. Namun, laptop di depanku masih menyala karena memang masih kugunakan untuk belajar sesuatu.

Beberapa menit sebelumnya aku membuka youtube karena ingin mendengarkan khotbah tentang Roh Kudus, tetapi mendadak suasana hatiku tidak tenang. Rasanya seperti akan terjadi sesuatu yang menyenangkan atau mendebarkan. Jadi, akhirnya kututup rekaman khotbah itu lalu kucari lagu pujian dan penyembahan 2022. ‘Lagu Rohani Terbaru 2022 Paling Menyentuh Hati ││Lagu Rohani Terindah 2022 Penyemangat Hidup’ Menjadi Pilihanku.

MENGASIHIKU TANPA BATAS WAKTU
Dengan segala kekuranganku, Dengan segala keterbatasanku, Sujud datang ke hadirat-Mu, Memuji-Mu, menyembah-Mu Yesus.
Engkau tahu isi hatiku. Engkau tahu kerinduanku. Kaulah segalanya yang kuperlu di setiap musim hidupku.
Terima kasih oh Yesusku. Engkau sangat baik bagiku, Mengasihiku tanpa batas waktu, Menjagaku, selalu menuntunku.

Itulah lagu pertama yang kudengar. Aku pun mendengarkannya hingga lagu ketiga. Lantas debaran di hatiku mulai tenang sehingga kulanjutkan belajar yang lain. Eh, tiba-tiba terdengar suara ledakan dan semua alat elektronik tanpa baterai langsung padam.

"Ada apa ini?" tanyaku. Di luar ruko terdengar suara pria berkata: "kebakaran itu, iya, itu kebakar." Titi berkata: "Ada yang terbakar." Nada suaranya tidak panik sehingga kupikir kebakarannya kecil dan sudah dipadamkan.

Dok dok dok... Dok dok dok... Eh, ada yang menggedor pintu ruko. Aku pun buru-buru berlari masuk kamar untuk mengambil senter. "Ada bau sangit," kataku. Titi di kamar sebelah langsung menjawab: "Iya, ada yang terbakar." Aku bergegas ke luar kamar sambil membawa senter dan berteriak kepadanya: "Iya, ayo turun. Pintu digedor."

Sembari berlari ke arah tangga aku berteriak: "Ma, ayo turun, ada yang menggedor pintu, ada kebakaran." Selagi menuruni tangga aku berpikir bahwa mereka membutuhkan air untuk memadamkan api. Aku sudah siap mempersilahkan mereka masuk untuk mengambil air dari kamar mandi bawah.

Dok dok dok... Dok dok dok... "Iya, tunggu." Beberapa menit kemudian kubuka pintu ruko. Seorang jukir berkata: "Meteran sampeyan terbakar". (sambil menunjuk ke arah meteran listrik yang ada di depan ruko) Hah!?! Aku terdiam menoleh ke arah meteran listrik. Kupikir orang lain yang perlu bantuan. Ternyata diriku yang perlu dibantu... wkwwkw...

Pejuang Kehidupan

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.