Sunday, May 15, 2022

Pohon Hidup ~ Ps. Frederick Abel

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 15 Mei 2022

Kehidupan kita seperti pohon, baik sebagai pribadi maupun dalam keluarga. Buahnya adalah karakter atau sikap kita. Jika di dalam keluarga, pohon berarti orang tua yang melahirkan anak-anak sebagai buahnya. Kiranya Roh Kudus berbicara di hati kita masing-masing sehingga kita bisa memahami hal ini untuk pribadi atau keluarga.

Lukas 6:43-44 "Karena tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik. Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur.

Jika kita melihat buah jeruk yang kulitnya sudah menghitam, tentu kita tidak mungkin mengatakan bahwa pohonnya baik. Sebaliknya, jika kita melihat buah jeruk yang kulitnya masih segar berwarna orange, tentulah kita ingin segera mengupas dan memakannya karena buah ini pasti berasal dari pohon yang baik.

Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Pohon yang baik akan menghasilkan buah yang baik. Pohon yang tidak baik akan menghasilkan buah yang tidak baik. Pohon adalah sumber / penyebab sedangkan buah adalah hasil / akibat. Pohon yang tidak berbuah akan ditebang oleh Yesus.

Jika orang tidak baik (selalu memakai 'topeng') bekerja sebagai lurah atau manajer akuntan atau sutradara atau menteri pendidikan atau presiden, akankah dia menghasilkan film yang baik dan hal-hal baik lainnya? Sebaliknya, jika orang baik (apa adanya) bekerja sebagai manajer HRD atau presiden, tentulah akan menghasilkan hal-hal baik.

Gereja kita peduli dengan jiwa-jiwa. Kita harus menjangkau jiwa dimulai dari keluarga. Ada penginjil yang sukses menjangkau jiwa di area A lalu pindah ke area B dan ke area C. Namun, saat kembali ke area A dia tidak menemukan buah dari mereka yang pernah dijangkaunya karena dia hanya menjangkau jiwa dan tidak menggembalakan mereka.

Maka dari itu, selain menjangkau jiwa, Gereja juga memuridkan atau menggembalakan jemaat melalui connect group (CG). Jika kita membuat orang percaya dan mengaku dengan mulut bahwa Yesus adalah Tuhan, orang itu sudah diselamatkan. Ini menjangkau jiwa. Namun, setelah diselamatkan kita semua masih harus menjalani kehidupan karena kita tidak langsung mati seperti salah satu penjahat di samping Yesus. Ini sebabnya kita juga perlu menjangkau kehidupan.

Ada orang yang jiwanya sudah diselamatkan, tetapi punya masalah dalam pernikahannya. Pada saat konseling barulah diketahui bahwa masalah terjadi karena dia belum membereskan masa kecilnya. Ini pentingnya menjangkau hidup pula.

HIDUP INI ADALAH KESEMPATAN
Hidup ini adalah kesempatan. Hidup ini untuk melayani Tuhan. Jangan sia-siakan waktu yang Tuhan beri. Hidup ini hanya sementara.
Oh Tuhan, pakailah hidup selagi aku masih kuat. Bila saat nanti aku tak berdaya, Hidup ini sudah jadi berkat.

Pohon Sehat

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.