Sunday, May 1, 2022

Masa Depan Gereja ~ Ps. Steven Adolf Ngui

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 1 Mei 2022

Masa depan gereja ditentukan oleh generasi muda karena pasti ada regenerasi. Namun, dunia pun mengetahui bahwa ada regenerasi yang sukses dan ada regenerasi yang gagal. Contoh regenerasi sukses dapat dilihat di bidang olahraga badminton atau bulutangkis. Keberhasilan ini terjadi karena mereka telah dilatih sejak dini.

Contoh regenerasi gagal dapat dilihat pada pemain sepak bola Manchester United (MU). Dulu MU selalu menang sehingga pengikut mereka tidak pernah bersembunyi di gua karena bangga dengan mereka. Namun, MU kalah terus semenjak ditinggal Ferguson. Ini karena tidak ada regenerasi yang baik.

Hakim-hakim 2:7 Dan bangsa itu beribadah kepada TUHAN sepanjang zaman Yosua dan sepanjang zaman para tua-tua yang hidup lebih lama dari pada Yosua, dan yang telah melihat segenap perbuatan yang besar, yang dilakukan TUHAN bagi orang Israel.

Bangsa Israel pun mengalami hal yang sama. Mereka beribadah kepada Tuhan selama Yosua dan para tua-tua masih hidup. Namun, di sini tidak terjadi regenerasi yang baik karena setelah Yosua dan para tua-tua meninggal bangkitlah generasi muda yang justru beribadah kepada allah lain.

Hakim-hakim 2:11 Lalu orang Israel melakukan apa yang jahat di mata TUHAN dan mereka beribadah kepada para Baal.

Hal-hal yang perlu diperhatikan agar regenerasi berhasil, yaitu:
1. Teladan
2. Kasih
3. Doa

TELADAN

Kegagalan regenerasi juga dialami oleh imam Eli. Sekalipun imam Eli melayani Tuhan, kedua anaknya yang bernama Hofni dan Pinehas malah melakukan hal yang jahat, bahkan berzinah. Mengapa anak-anaknya berbuat seperti itu?

1 Samuel 2:29 Mengapa engkau memandang dengan loba kepada korban sembelihan-Ku dan korban sajian-Ku, yang telah Kuperintahkan, dan mengapa engkau menghormati anak-anakmu lebih dari pada-Ku, sambil kamu menggemukkan dirimu dengan bagian yang terbaik dari setiap korban sajian umat-Ku Israel?

Loba berarti tamak. Rupanya imam Eli tidak bisa menjadi teladan bagi anak-anaknya. Dia juga tidak mendisiplin anak-anaknya. Dia pun mendengar kesalahan anak-anaknya dari orang lain. Memang seringkali orang tua akan dicari terlebih dahulu ketika anaknya berbuat kesalahan. Namun, hal ini juga menunjukkan bahwa imam Eli tidak menjalin relasi dan komunikasi dengan anak-anaknya sehingga dia harus mendengar kesalahan mereka dari orang lain.

Seharusnya imam Eli mendapatkan berkat, tetapi kejahatan anaknya membuat Tuhan menghukum imam Eli hingga tak ada yang panjang umur di dalam garis keturunannya. Mereka pun akan ditewaskan oleh pedang serta harus meminta-minta.

Sebaliknya, Hana dapat menjadi teladan yang baik bagi Samuel. Andaikata Hana memiliki 5 atau banyak anak, mungkin tidak sulit untuk menyerahkan salah satu anaknya kepada Tuhan. Namun, saat itu Hana hanya memiliki satu anak, yaitu Samuel. Sekalipun Samuel adalah harta satu-satunya yang dia miliki, Hana mau memberikan anak itu kepada Tuhan. Hana telah menjadi teladan yang baik bagi Samuel.

Orang tua juga tidak bisa menasehati anaknya jika mereka tidak bisa menjadi teladan. Ada seorang ayah yang menasehati anaknya sambil merokok: "Kamu jangan merokok karena merokok dapat menyebabkan kematian." Bagaimana anak itu mau mendengarkan nasehatnya jika ayahnya tidak bisa dijadikan teladan? Anak justru akan meniru yang dilihatnya.

Masa Depan Gereja (2)

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.