Sunday, May 1, 2022

Anak Muda Gereja

Masa Gereja Gitu
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 1 Mei 2022

Kemudian aku bertanya kepada seorang anak muda yang sudah tidak pernah ke gereja lagi: "Apa kamu tidak ditelepon oleh orang-orang gerejamu?" Dia pun menjelaskan bahwa dia sudah ganti nomer telepon sehingga tidak mungkin ditelepon. Hehehe... ide bagus tuh.

Selanjutnya, dia mengatakan bahwa dia mencari gereja yang sederhana saja. Ini karena dia melihat kecacatan gerejanya pada saat terlibat dalam pelayanan di gereja besar. Bahkan, ketika salah satu temannya putus dari pacarnya, ketua kelompoknya malah berkata kepada temannya: "Kamu kurang berdoa."

Hehehe... begitulah kalau seseorang hanya dicekoki hal rohani tanpa sempat mengalami Tuhan sendiri. Alhasil, jadi mudah menghakimi. Lalu kataku kepadanya: "Kalau mau gereja yang sederhana, ada tuh di situ." Jawabnya: "Kalau di gereja yang terlalu sederhana, asisten pendetanya bisa serakah seperti itu tuh."

Maka, kataku kepadanya: "Memang tidak ada gereja yang sempurna. Semua ada cacatnya." Ada gereja yang ditutup karena pendetanya berebut harta. Ada gereja yang pendetanya jatuh karena kejahatan seksual. Ada pula gereja yang berkedok menjangkau jiwa-jiwa padahal sebenarnya hanya ingin memperbesar gereja dan arus kasnya.

Oleh karena itu, fokus sama Tuhan saja agar bisa seperti Samuel yang tidak terpengaruh oleh kelakuan imam Eli. Namun, tidak semua anak muda bisa seberuntung Samuel yang memiliki kasih ibu. Beberapa anak muda justru memilih bersikap seperti salah satu anak Salomo.

1 Raja-raja 12:8 Tetapi ia mengabaikan nasihat yang diberikan para tua-tua itu, lalu ia meminta nasihat kepada orang-orang muda yang sebaya dengan dia dan yang mendampinginya,

Rehabeam - anak Salomo lebih suka mendengarkan nasehat anak muda yang sebaya dengannya. Ini sebabnya Tuhan juga mau memakai anak muda untuk menolong teman sebayanya. Nah, ketika aku meminta bantuan Tuhan untuk menasehati anak muda yang sering patah hati karena salah memilih jodoh, kutemukan buku berjudul 'Single Searching for Love'.

Karena buku itu ditulis oleh anak muda pula, aku pun membeli buku tersebut untuk kuberikan kepada anak muda tadi. Sekalipun aku tidak turut membacanya, setidaknya aku sudah survei latar belakang dan nilai-nilai kehidupan yang dianut oleh penulis muda itu. Aku sudah mengikuti IG-nya dan membaca komen-komennya untuk memastikan bahwa dia bukan hanya asal bicara, tetapi benar-benar menulis dari praktek hidupnya.

Hehehe... kalau anak-anak muda tidak mau mendengarkan nasehat orang-orang tua, seharusnya suara penulis dan pembicara muda itu lebih disimak oleh anak-anak muda. Lantas ketika melihat judul bukunya yang lain, yaitu 'Grow in Love Relationship', aku pun sudah bertanya kepada Tuhan: "Apa dia sudah mempraktekkan isi bukunya atau bukunya hanya sekedar teori saja?" Beberapa hari kemudian Tuhan jawab lewat postingan foto di IG-nya bersama cewek yang amat mirip dengannya.

Kata banyak orang: "Kalau mirip, berarti jodoh." Namun, pengalamanku mengajarkan bahwa kemiripan wajah bisa disebabkab oleh 2 hal, yaitu:
1. Ada hubungan kekerabatan dekat alias masih satu darah.
2. Ada kemiripan sifat. Semakin banyak kemiripan sifat, biasanya akan semakin mirip. Ini sebabnya beberapa orang yang awalnya tidak mirip, lama kelamaan bisa semakin mirip ketika satu sama lain saling menyesuikan sifat. Namun, hal ini tidak mutlak 100% ya...

Hahaha... terlepas dari kemiripan wajah mereka, kurasa Tuhan setuju deh jika kuarahkan beberapa anak muda untuk mendengarkan dia agar tidak salah arah seperti Rehabeam. Nah, kalau mau berhenti merokok, anak muda juga bisa mendengarkan ceritanya di sini: IG Revy Halim.

Emang beberapa anak muda tuh lebih suka diceritai daripada digurui, seperti yang nulis ini... xixixi... Kalau ada para tua-tua yang bilang: "Dengarkan nasehatku!", biasanya anak muda langsung males lha. Tapi, kalau ada teman yang bilang: "Aku punya cerita...", pasti ada banyak yang kepo: "Apa? Apa? Ayo cepet cerita. Ayo... ayo… jangan bikin penasaran..." Hmm... kenapa bisa begitu ya? Mungkin karena cerita yang bersumber dari pengalaman pribadi atau kesaksian hidup cenderung lebih menginspirasi daripada sekedar teori nasehat, terutama dari orang asing.

TELADAN
Janganlah ada seorangpun jua menganggap rendah, oleh karena kita muda. Pertahankan hidup kita, tetap bersih di mata Allah dengan menjaga sesuai firman-Nya.
Reff: Jadilah teladan bagi orang-orang percaya dalam perkataan, dalam kesaksian hidup kita. Jagalah kesucian kita di tengah kecemaran dunia. Jadilah teladan di tengah-tengah dunia.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.