Sunday, March 6, 2022

Mengapa Merasa Tidak Layak?

Syarat Layak Dipakai Tuhan
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 6 Maret 2022

Perasaan tidak layak seringkali disebabkan oleh pengalaman kegagalan yang berulang dan ketidakmampuan menerima kekurangan diri sendiri. Perasaan ini bisa timbul jika kita terlalu memuja atau mengagumi kelebihan orang lain. Nah, karena tidak bisa menjadi seperti orang yang kita kagumi, perasaan tidak layak itu pun menghantui diri.

Namun, ketika kita mengalihkan fokus kepada Tuhan, kita bisa melihat diri kita sebagaimana Tuhan melihat kita. Karena Dia sendiri yang telah menciptakan kita, tentu saja Dia tidak akan terkejut ketika kita mengakui segala kelemahan atau kekurangan kita di hadapan-Nya.

Kita bisa curhat kepada-Nya tanpa malu-malu. Misalnya saja kita bilang: "Tuhan, orang itu hebat sekali. Dia serba bisa. Dia bisa begini dan begitu." Lalu Tuhan jawab: "Siapa bilang dia serba bisa? Dia juga punya kelemahan. Nanti aku tunjukkan." Nah, ketika Tuhan tunjukkan kelemahannya, mungkin kita akan terkejut. Namun, hal ini bisa membuat kita semakin yakin bahwa di dunia ini tiada gading yang tak retak. Semua punya kekurangan dan kelebihan. Setuju?

Yesaya 60:22 Yang paling kecil akan menjadi kaum yang besar, dan yang paling lemah akan menjadi bangsa yang kuat; Aku, TUHAN, akan melaksanakannya dengan segera pada waktunya.

Tuhan pun sanggup mengubah kelemahan menjadi kekuatan asalkan kita senantiasa bersandar pada kekuatan-Nya dan tidak mengandalkan kekuatan diri sendiri. Jadi, tak perlu bersedih hati jika upaya terbaik kita masih saja dicela sana sini situ. Serahkan saja kepada Tuhan dan nikmati prosesnya dengan penuh rasa syukur.

Maka, dengan senang hati Tuhan pun akan membantu kita berdamai dengan diri sendiri dan memperbaiki hal-hal yang masih perlu diperbaiki. Nah, jika sudah berdamai dengan diri sendiri, tentulah kita bisa merasa layak karena yang terpenting adalah komentar Tuhan tentang kita. Sebuah perahu tidak akan tenggelam jika air tidak masuk ke dalamnya. Jadi, untuk apa mengizinkan komentar antek iblis masuk ke dalam hati dan pikiran kita?

Selanjutnya, kalau masih ada antek iblis yang mencela atau mengomentari kelemahan kita untuk membuat kita merasa tidak layak, kita bisa berkata: "Tenang saja... yang saat ini kalian lihat bukanlah hasil akhirku. Tuhan masih memprosesku. Dia belum selesai denganku. Tunggu Tuhan menyelesaikan maha karya-Nya ya... Karena ini proyek yang amat sangat besar, tentu saja kamu harus ekstra sabarrrrrrr... wkwwkw..."

~ Sabar itu ketika kamu sudah berhenti bertanya: “Aku harus menunggu sampai kapan?” ~

Peace

DAMAI yang PULIHKANKU
Hidupku aman di dalam-Mu. Yesus b'riku damai. Hidupku tenang dekat dengan-Mu. Roh Kudus besertaku.
Ada damai di hatiku Waktu Yesus jamahku. Ada damai di hatiku, Damai yang pulihkanku.
Ada damai di hatiku Waktu Yesus jamahku. Ada damai di hatiku, Damai yang bebaskanku.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.