Catatan Ibadah ke-1 Minggu 20 Mar 2022
Banyak orang mau disebut sebagai murid, tetapi tidak suka
disebut sebagai hamba. Padahal, murid Kristus tak bisa dipisahkan dari hamba.
Murid Kristus = Mathetes, yang
berarti:
* orang yang mendengarkan ajaran sang guru.
* orang yang melakukan apa yang dia dengar dari sang guru.
Jadi, murid Kristus adalah orang yang mendengarkan dan melakukan ajaran Kristus dengan hati hamba. Jika hanya mendengar dengan telinga murid, tetapi tidak melakukannya, ini bukan murid. Jika hanya melakukan, tetapi tidak mau mendengar, ini juga bukan murid. Murid Kristus akan mendengar dan melakukan apa yang didengarnya.
Kejadian 15:2-3
Abram menjawab: "Ya Tuhan ALLAH, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena
aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi rumahku
ialah Eliezer, orang Damsyik itu." Lagi kata Abram: "Engkau tidak memberikan kepadaku
keturunan, sehingga seorang hambaku nanti menjadi ahli warisku."
Ketika Abram yang di kemudian hari disebut Abraham telah tua, dia memiliki banyak warisan, tetapi belum mempunyai anak. Maka, dia berpikir untuk menjadikan Eliezer - hambanya sebagai ahli waris. Ini karena Eliezer berkenan di hatinya.
Demikian juga kita sebagai hamba Kristus. Jika Tuhan berkenan, kita pun bisa menjadi anak-Nya yang berarti juga menjadi ahli warisnya. Jadi, bukan berkat-Nya yang kita kejar, melainkan perkenanan-Nya. Agar berkenan di hati Tuhan, kita harus memiliki hati hamba karena Tuhan berkata: "Barangsiapa ingin menjadi besar, hendaklah dia menjadi hamba." Kesuksesan akan diraih dari tindakan-tindakan kecil yang kita lakukan.Nanti di rumah silahkan baca Kejadian 24 karena panjangnya sampai 67 ayat. Kalau semua dibacakan di gereja, mungkin kalian akan mengantuk. Sebagai murid, tentu kalian akan mendengar dan melakukannya. Sekalipun Abraham telah memiliki banyak prestasi, di dalam Kejadian 24 diceritakan bahwa Abraham masih belum mencapai satu hal dalam hidupnya, yaitu menemukan pasangan bagi anaknya. Lantas Abraham mempercayakan perjodohan ini kepada Eliezer.
Zaman dulu banyak perjodohan, tetapi saat ini pun masih ada beberapa orang, termasuk hamba Tuhan yang suka menjodoh-jodohkan. Biasanya kalau dijodohkan oleh hamba Tuhan, itu hasilnya mantap. Maka dari itu, pak Stefanus mau pak Jusuf juga menjodohkan anak-anaknya.
Nah, sebagai hamba Eliezer bukan hanya mendengarkan permintaan Abraham, melainkan dia melakukannya dengan tepat. Pernikahan Ishak bukanlah pernikahan sembarangan karena pernikahan ini berkaitan dengan janji Tuhan kepada Abraham.
Kejadian 22:18 Oleh
keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau
mendengarkan firman-Ku."
Tuhan berjanji bahwa seluruh bumi akan beroleh berkat melalui keturunan Abraham, yaitu Ishak. Jika pernikahan Ishak sampai gagal, seluruh bumi akan kehilangan berkat. Agar pernikahan Ishak tidak sampai gagal, Abraham meminta bantuan kepada hamba yang paling dikenan olehnya, yaitu Eliezer.
0 komentar:
Post a Comment