Sunday, February 27, 2022

Prinsip Rut dan Naomi ~ Ps. Antoni Moelyono

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 27 Feb 2022

Rut 1:15-17 Berkatalah Naomi: "Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan kepada para allahnya; pulanglah mengikuti iparmu itu." Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; di mana engkau mati, aku pun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apa pun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!"

Rut dan Naomi berasal dari dua suku yang berbeda. Meskipun demikian, kasih Rut kepada Naomi begitu luar biasa. Rut tidak mau meninggalkan Naomi dan tetap memilih untuk mengikuti-Nya. Dari sini kita belajar untuk menghargai perbedaan.

Kita semua diciptakan berbeda. Ada perbedaan latar belakang pendidikan, pola asuh, budaya, suku, dan lain-lain. Orang tua pun berbeda dengan anaknya. Sifat kakak dan adik juga bisa berbeda. Namun, manusia berusaha menyamakan perbedaan itu dengan membuat Menara Babel. Lalu lihatlah yang Tuhan perbuat. Dia mengacaukan usaha manusia dengan membuat keragaman bahasa dan muncullah banyak suku bangsa.

Kejadian 11:7 Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing."

Kemampuan menghargai orang lain merupakan bobot atau kualitas yang langka atau nilai plus dalam kehidupan seseorang.

Siapa yang Harus Kita Hargai?

* Orang yang Lebih Tua / Senior, misalnya: pemimpin, orang tua, mertua, kakak ipar, bahkan orang-orang yang berseberangan dengan kita, para veteran, dan lain sebagainya. Jangan menganggap orang tua sebagai beban karena mereka adalah permata. Kita bisa meneladani mereka yang telah banyak makan asam garam kehidupan.

* Orang yang Selevel dengan Kita dalam hal usia, status sosial, dan lain sebagainya. Ketika berada di sekolah misi pak Antoni terkejut melihat kedua temannya berantem di depan matanya. Mungkin begini jadinya jika mantan preman baru bertobat. Teman yang satu dari Papua dan satunya lagi dari Timor. Namun, dari sini dia belajar untuk menghargai perbedaan.

* Orang yang di Bawah Kita dalam hal usia, status sosial, ekonomi, pendidikan, dan lain sebagainya. Setiap orang penting untuk dihargai. Suatu saat nanti anak muda juga akan menjadi tua. Anak muda perlu didengarkan sekalipun mereka masih kekurangan hikmat karena mereka memang masih dalam masa pertumbuhan.

Budaya Penghargaan

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.