Bagaimana?
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 2 Jan 2022
Ketika pulang, aku pun memilih jalan pulang yang pertama kali dulu, yaitu lewat tangga. Karena aku berpatokan pada mimbar, aku pun tahu letak tangga yang pertama kali kulewati saat ibadah Natal. Nah, di tengah-tengah tangga kudengar percakapan 2 wanita di belakangku.
T: "Kamu tahu ada lift di sana?"
J: "Tidak tahu. Tadi semua jemaat diarahkan ke tangga. Mungkin lift hanya untuk lansia."
Aku pun ingin memberitahu mereka bahwa aku bukan lansia, tetapi tadi aku diarahkan ke lift. Meskipun demikian, aku batal memberitahu mereka karena wanita itu segera melanjutkan perkataannya.
J: "Mungkin juga lift untuk orang yang pakai kursi roda atau kesulitan berjalan."
T: "Iya, liftnya kan kecil / terbatas."
Nah, tak ada yang mengetahui bahwa tumit kaki kananku agak sakit karena aku masih bisa berjalan normal. Jadi, tidak ada usher yang mengarahkanku untuk memakai lift. Tiba-tiba aku tersesat jalan dan sudah tiba di depan lift. Lalu ada suara yang memintaku masuk ke dalam lift itu selagi kucari-cari tangga... hahaha... ada-ada saja. Aku hanya mencari tangga, tetapi malah diberi lift. Tuhan melakukan lebih banyak daripada yang kuminta.
ALLAH ITU BAIK
Allah itu baik sungguh baik bagiku. Ditunjukkan-Nya kasih setia-Nya. Dia menyediakan yang kuperlukan, Menyatakan kebaikan, Menyatakan kebaikan, Menyatakan kebaikan-Nya bagiku.
Chorus: Kasih setia-Nya tak pernah berubah, Dulu s'karang dan s'lamanya. Ajaiblah kuasa dalam nama-Nya. Yesusku luar biasa.
Tak terpikir olehku ada lift di dalam gedung 2 lantai karena di tempat lain seorang teman sempat bertanya, "Mengapa tidak ada toilet atau lift di lantai 3?" Jawabku, "Ini karena arsiteknya tidak bekerja di sana. Jika arsiteknya sering ke lantai 3, dia pasti memikirkan hal itu... wkwwkw..." Gereja pasti menyediakan lift karena telah memperhatikan orang-orang yang kesulitan berjalan. Bagi orang sehat, naik tangga ke lantai ke-2 tentulah ringan. Namun, bagi mereka yang kakinya sakit, itu perjuangan berat.
Seorang teman lain pun pernah jatuh terkilir karena buru-buru menuruni tangga ketika dipanggil bosnya. Untung bisa disembuhkan, tetapi sakitnya tuh terasa betul. Meskipun demikian, bosnya tetap saja marah-marah jika karyawannya tidak bisa cepat memenuhi panggilannya di lantai 1. Alhasil, karyawannya harus terburu-buru naik turun tangga. Yach... semoga saja tak ada yang terpeleset lagi.
0 komentar:
Post a Comment