Sunday, January 30, 2022

Cara Merobohkan Benteng ~ Ps. Frederick Abel

Merobohkan Benteng
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 30 Jan 2022

Matius 9:17 Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya."

Hal tersebut Yesus sampaikan dalam konteks yang sesuai pada masa itu. Anggur baru bukanlah anggur yang baru dibuat. Anggur baru adalah anggur yang baru diterima, baik itu baru dibeli atau baru diberi. Kalau anggur baru dicampurkan ke dalam kantong anggur lama, kantongnya bisa retak dan bocor karena anggur baru lebih banyak mengandung alkohol. Yesus menyampaikan hal tersebut setelah ada yang bertanya kepada-Nya: "Mengapa murid-murid-Mu tidak berpuasa?"

Orang Yahudi tidak bisa menerima Yesus karena Dia membawa hal-hal baru. Dia tidak meniadakan hukum Taurat dan berusaha memperjelasnya, tetapi orang Yahudi tidak bisa mengerti. "Kalau sudah begini, ya begini," kata mereka. Jadi, mereka tidak mau menerima penjelasan yang baru sehingga Yesus berkata: "Anggur baru tidak bisa diisikan ke dalam kantong lama."

Ratapan 3:22-23 Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!

Rahmat Tuhan selalu baru tiap pagi. Kita semua juga pasti menyukai hal-hal baru. Jika ada orang yang memberi kita HP baru, tetapi sudah dipakainya selama 10 tahun, mungkin dengan rendah hati kita tetap menerimanya, tetapi dalam hati kita bertanya, "Apa tidak ada yang lebih baru?" Ini karena kita menyukai hal-hal baru.

Pengkhotbah 1:9 Apa yang pernah ada akan ada lagi, dan apa yang pernah dibuat akan dibuat lagi; tak ada sesuatu yang baru di bawah matahari.

Jika ikut Tuhan, kita akan selalu menemukan hal-hal baru karena rahmat-Nya selalu baru tiap pagi. Namun, jika mengikuti dunia, kita akan menemukan bahwa tidak ada yang baru di dalam dunia. Nah, pilihan ada di tangan kita sendiri.

Cara Merobohkan Benteng, yaitu:

1. Bongkar yang Lama. Ada yang bergumul dengan pengampunan sehingga terus menerus tarik ulur. Lama-lama ya bisa putus seperti layangan yang ditarik ulur. Ilustrasinya: Ketika ada orang melempar sampah ke rumah kita, apa kita marah? Mungkin marah. Mungkin kita berteriak memanggilnya: "Hai, kurang ajar. Sini buang sampahnya!" Namun, setelah membuang sampah orang itu langsung berlari pergi. Lalu apa gunanya kita marah-marah dan berteriak kepadanya? Selagi kita melakukannya rumah kita akan bertambah bau.

Bukankah lebih baik kita segera membuang sampahnya? Mungkin kita enggan melakukannya karena bukan kita yang berbuat, tetapi apa kita mau rumah kita bau? Jadi, buang saja sampahnya. Kalau sudah kita buang, bagaimana kalau besok dia lempar sampah ke rumah kita lagi? Buang saja lagi karena Firman Tuhan mengatakan bahwa kita harus mengampuni sebanyak 70x7 kali. Ini artinya kita harus mengampuni berkali-kali.

Matius 18:22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.

Jika Yesus hanya mengampuni satu kali, Dia tidak perlu sampai mati di kayu salib. Namun, Dia melakukannya karena mau mengampuni kita berkali-kali.

2. Terus Introspeksi. Jika kita sudah berhasil merobohkan benteng, misalnya benteng keangkuhan, kita tetap harus terus menerus introspeksi karena mungkin saja bentengnya tumbuh lagi. Selagi bentengnya masih rendah, lebih baik segera dirobohkan karena jika bentengnya sudah tebal dan tinggi, tentu saja akan membutuhkan usaha ekstra untuk merobohkannya.

~ Aku adalah masalahku, tetapi aku juga solusiku. ~

Begitulah kutipan dunia. Mungkin memang benar bahwa kita adalah masalah kita. Namun, orang yang mengenal Tuhan akan berkata: "Aku adalah masalahku, tetapi Kristus di dalamku adalah solusiku."

MEWARNAI DUNIA
Janganlah kita menjadi serupa dunia ini. Namun berubahlah oleh pembaharuan budi agar kita mengerti kehendak Allah sejati, yang baik, yang berkenan, dan yang sempurna.
Reff: Firman-Nya mewarnai dunia dengan pikiran baru. Kasih- Nya berikan hati baru. Kurindu mewarnai dunia dengan pikiran baru seperti yang ada dalam Kristus.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.