Sunday, January 23, 2022

Cara Menatap Masa Depan ~ Pdt. Leonardo Sjiamsuri

Menatap Masa Depan Baru
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 23 Jan 2022

Untuk menatap masa depan, kita tidak bisa menggunakan kacamata masa kini. Untuk menatap masa depan, kita tidak bisa melihat batasan-batasan yang kita miliki saat ini. Untuk menatap masa depan, kita harus menggunakan kacamata Firman Tuhan.

Kejadian 15:5-6 Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.

Abraham bisa menatap masa depan ketika Tuhan mengalihkan fokusnya. Lalu ketika Abraham mempercayai-Nya, hal ini diperhitungkan sebagai kebenaran. Demikian pula dengan kita. Jika bisa menatap masa depan, kita juga bisa memimpin orang lain, seperti Yosua.

Yosua 3:2-3 Setelah lewat tiga hari, para pengatur pasukan menjalani seluruh perkemahan, dan memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: "Segera sesudah kamu melihat tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, yang diangkat para imam, yang memang suku Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya --

Sebelum menguasai tanah Kanaan, Yosua telah terlebih dahulu menjadi pengintai negeri itu. Yosua bisa melihat masa depannya di sana. Ini sebabnya Yosua bisa memimpin bangsa Israel untuk merebut tanah Kanaan.

3 Cara Menatap Masa Depan:
1. Tuhan telah menyiapkan masa depan yang penuh harapan. Di gedung baru ini pun kita pun bisa menemui jalan-jalan baru. Tuhan sanggup menyediakan hal-hal yang tak pernah kita pikirkan. Dia juga sanggup mempertemukan kita dengan orang-orang yang bisa membantu kita mencapai destiny kita. Ini seperti yang dialami oleh pak Leo. Dia seringkali dipertemukan dengan orang-orang yang mau membantu pelayanannya.

2. Mempersiapkan dan mengembangkan diri dalam masa transisi. Banyak orang menyukai perubahan, tetapi tidak mau melakukan perubahan. Padahal, di dalam masa transisi kita harus mempelajari banyak hal. Pak Leo pun merasa perlu belajar kepada mereka yang lebih muda. Ada pula orang berusia 75 tahun yang kegiatannya olahraga dan googling. Dia googling untuk mempelajari manfaat timun, durian, dan sebagainya. Lalu pak Leo bertanya kepadanya, "Apa dia juga mencari tahu tentang bahaya durian?" Namun, orang itu tidak melakukannya karena dia hanya ingin mengetahui hal-hal positif. "Hal-hal negatif tidak perlu dicari tahu," begitu jawabnya. Nah, jika orang berusia 75 tahun masih mau belajar, mengapa yang baru 40 tahunan sudah berhenti belajar?

3. Tidak hidup di masa lalu, jalani masa kini, dan fokus ke masa depan. Rut meninggalkan masa lalunya dan menjalani masa kininya sebagai janda. Kata Rut kepada Naomi: "bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;" Namun, Rut tidak berhenti di sini. Rut melihat masa depannya bersama Naomi sehingga dia memilih mengikutinya.

Anak kedua pak Leo bertanya kepadanya, "What's next?" Pria biasa mempertanyakan ini, tetapi bukan berarti wanita tidak melakukannya. Untuk pertanyaan semacam ini, pak Leo menjawab, "Tuhanmu sama dengan Tuhan daddy. Maka, tetaplah ikuti Tuhan daddy yang telah membawa daddy hingga sejauh ini." Ikuti Tuhan langkah demi langkah karena Dia dapat menyediakan hal-hal yang di luar pikiran kita. Penting sekali bagi para orang tua untuk tidak hanya memberi teladan kesuksesan kepada anaknya. Meskipun hal tersebut tidak salah, orang tua juga harus memberi teladan kerohanian kepada anaknya.

KEBANGKITAN BARU (GMS Living Worship)
Jangan ingat-ingat masa lalu, Pandanglah jauh ke depan. Dia mampu membuat s'gala yang baru.
Mata air memancar di gurun, Sungai-sungai di belantara. Dia mampu membuat s'gala yang indah.
Tak usah kau takut, Tak usah kau bimbang. Kebangkitan baru terjadi di sini.
Bangkitlah muliakan nama-Nya. Dia yang berkuasa membuat jalan di padang.
Bersorak masyhurkan nama-Nya. Siapkan dirimu. Kebangkitan terjadi di sini.
Woo oo oo oh. Woo oo oo oh Wo oh! Woo oo oo oh.
Ending: Kegerakan terjadi di sini. Pemulihan terjadi di sini.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.