Sunday, January 16, 2022

Berhati Miskin

Menyongsong Tuaian Baru
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 16 Jan 2022

Seorang mantan pekerja ladang bercerita: "Dulu bosku sering meminjam uangku untuk beli ini dan itu atau bayar ini dan itu. Dia pun minta cepat, tetapi tidak memberiku uang terlebih dahulu sehingga minimal setengah bulan gajiku harus selalu kusisihkan untuk memenuhi kebutuhan bosku itu karena biasanya aku baru diganti olehnya setelah 3-7 hari kemudian."

Lanjutnya: "Ada teman yang sampai meminjam uang saudaranya atau temannya karena tidak punya cukup uang untuk membelikan barang atau membayarkan tagihan bos. Bahkan, sopirnya pun pernah diminta beli bensin pada hari libur dengan memakai uangnya dulu dan baru diganti sekitar 2-3 hari kemudian padahal nilainya bisa sebesar gajinya seminggu."

Salah satu temannya sampai bertanya-tanya: "Kok bisa bosmu seperti itu? Apa dia tidak malu meminjam uang karyawan? Gajimu dengan gaji bosmu lebih besar gaji siapa? Masa minimal setengah bulan gajimu harus selalu disisihkan untuk sewaktu-waktu memenuhi kebutuhan bosmu? Jika seperti ini terus, lebih baik kamu mencari ladang lain." Kemudian dia mengikuti saran temannya dan menemukan ladang baru. Maka, dia mulai memuji-muji bos barunya: "Puji Tuhan, bosku yang sekarang berhati kaya. Dia tidak pernah meminjam uang karyawan. Dia juga selalu mempedulikan kesejahteraan karyawan."

Hehehe... memang orang yang memiliki banyak uang belum tentu orang kaya. Orang yang tidak memiliki uang pun belum tentu miskin karena ternyata mereka bisa memutar uangnya hingga mampu mencukupi kebutuhan bosnya pula.

Pengkhotbah 5:9 Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Ini pun sia-sia.

Orang yang cinta uang tidak akan pernah puas dengan uang sehingga tanpa sadar mereka malah mempermalukan diri mereka sendiri. Karena terfokus pada diri sendiri, mereka pun kehilangan kesempatan untuk menuai berkat-berkat Tuhan yang tak ternilai harganya, seperti sukacita, damai sejahtera, penyertaan, perkenanan Tuhan, dan masih banyak lagi.

~ Orang yang tidak takut kelihatan miskin, malah akan menjadi kaya. Orang yang takut kelihatan miskin, sangat beresiko menjadi miskin. Rahasianya adalah rasa syukur. ~

Seperti kata pak Caleb, Tuhan tidak ingin kita berhati miskin. Orang berhati miskin tidak bisa memuliakan Tuhan dengan uangnya sekalipun mereka memiliki banyak uang. Sebaliknya, orang berhati kaya yang tidak memiliki banyak uang, seperti janda di Sarfat dapat membangkitkan rasa syukur orang lain kepada Tuhan.

Namun, alangkah baiknya jika orang-orang kaya juga berhati kaya seperti Boas. Tuhan mencari orang-orang seperti Boas untuk mengelola ladangnya sehingga mereka bisa memperkaya kehidupan orang lain. Sebagai pengusaha, Boas tidak berfokus mengejar profit semata. Hal ini terlihat dari percakapannya dengan para pekerjanya. Boas bersikap baik kepada mereka sehingga mereka turut memberkatinya.

Rut 2:4 Lalu datanglah Boas dari Betlehem. Ia berkata kepada penyabit-penyabit itu: "TUHAN kiranya menyertai kamu." Jawab mereka kepadanya: "TUHAN kiranya memberkati tuan!"

KUPERCAYA MUJIZAT
Bila Roh Allah hadir s'karang, mujizat pasti 'kan terjadi. Di saat Roh Kudus bekerja perkara dahsyat Allah lakukan. Yang sakit akan disembuhkan. Yang miskin akan diperkaya. Yang terbelenggu Dia bebaskan. Hati yang duka dihiburkan-Nya. Tiada yang mustahil bagi-Mu. Nyatakan mujizat-Mu sekarang. Roh Kudus bekerjalah. Tunjukkan kuasa-Mu. Kupercaya mujizat. 

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.