Sunday, November 7, 2021

Fulfilling God's Dreams ~ Pdt. Dr. Gatut Budiyono (Malang)

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 7 Nov 2021

Semua yang kita lihat saat ini akan lenyap. Langit dan bumi akan berlalu dan hanya firman-Nya yang tetap ada. Jadi, satu-satunya hal yang harus kita rindukan adalah mewujudkan impian Allah. Kita semua pasti pernah bermimpi. Tidak ada yang bisa mengatur mimpinya. Jika kita ketakutan, biasanya kita akan memimpikan hal-hal yang menakutkan. Namun, kita tidak membahas mimpi seperti itu.

Di dalam Alkitab kita bisa menemukan beberapa orang yang mendapat mimpi dari Tuhan. Daniel mendapatkan mimpi tentang akhir zaman. Yohanes pun mendapatkan mimpi yang luar biasa untuk memberi pesan kepada jemaat. Hari ini kita akan belajar dari kehidupan gembala kita - pak Jusuf. Eh, bukan. Hari ini kita akan belajar dari kehidupan Yusuf yang ada di Alkitab. Dia juga mendapat mimpi dari Tuhan. Bacaan hari ini >> Kejadian 37:1-11. Siapa yang ingin memiliki keluarga seperti keluarga Yusuf?

Kejadian 37:3 Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia.

Yakub - ayahnya begitu mencintai Rahel - ibunya tetapi Rahel meninggal setelah melahirkan Benyamin - adiknya. Maka, seluruh kasih sayang Yakub dicurahkan kepada Yusuf. Dia dibuatkan jubah maha indah sehingga saudara-saudaranya (yang lain ibu) iri kepadanya. Ini contoh keluarga yang disfungsional atau amburadul. Yakub pilih kasih kepada anak-anaknya. Karena hal ini tidak bisa mereka lampiaskan kepada ayahnya, perbuatan ayahnya pun ditanggung oleh Yusuf. Dia dibenci oleh saudara-saudaranya. Suatu hari Yusuf bermimpi. Ketika dia menceritakan mimpinya, dia semakin dibenci oleh saudara-saudaranya.

Kejadian 37:6-7 Karena katanya kepada mereka: "Coba dengarkan mimpi yang kumimpikan ini: Tampak kita sedang di ladang mengikat berkas-berkas gandum, lalu bangkitlah berkasku dan tegak berdiri; kemudian datanglah berkas-berkas kamu sekalian mengelilingi dan sujud menyembah kepada berkasku itu."

Kejadian 37:9 Lalu ia memimpikan pula mimpi yang lain, yang diceritakannya kepada saudara-saudaranya. Katanya: "Aku bermimpi pula: Tampak matahari, bulan dan sebelas bintang sujud menyembah kepadaku."

Saudara-saudaranya marah karena mereka berpikir bahwa Yusuf akan menjadi penguasa di dalam keluarga. Namun, pikiran itu terlalu sempit karena ternyata Yusuf dijadikan penguasa atas seluruh negara. Kala itu Mesir merupakan negara adikuasa, seperti Amerika pada masa kini. Israel tidak ada apa-apanya pada masa itu. Ini dapat diumpamakan seperti orang Papua yang menjadi penguasa di Amerika.

Pak Gatut pun lahir di sebuah kampung yang ada di Blitar. Kampung tersebut amat maju hingga baru bisa mendapat pasokan listrik, aspal, dan air setelah 50 tahun Indonesia merdeka. Kehidupannya berubah setelah Injil masuk ke dalam keluarganya. Semula ada satu keponakannya ikut sekolah minggu. Sepulangnya dari sana dia bercerita kepada saudara-saudara dan sepupu-sepupunya. Lantas mereka ikut sekolah minggu pula. Hal ini membutuhkan waktu 2 tahun hingga seluruh keponakan menerima Yesus.

Namun, setelah itu lambat ke atas. Pak Gatut bukan orang pertama yang diselamatkan. Kakak perempuannya yang pertama kali diselamatkan. Dia yang paling khusyuk dalam berdoa lalu tumbang. Dalam 2-3 tahun kadang belum ada yang diselamatkan. Setelah 35 tahun barulah seluruh keluarganya diselamatkan.

Ketika pak Gatut berdiri di depan para misionaris, Tuhan mengingatkan dia akan masa SMPnya. Kala itu dia menjadi juara di sekolahnya sehingga diminta berpidato. Karena grogi, dia bersembunyi di kantin. Alhasil, gurunya meminta juara kedua yang berpidato mewakili sekolah. Tanpa ragu dia menerimanya dan pak Gatut baru kembali ke lokasi setelah acara pidatonya selesai. Maka, ketika dia diminta ke Italia atau berdiri untuk berbicara di depan banyak orang-orang jenius, dia diingatkan akan peristiwa itu. Pak Gatut bisa sejauh ini karena mengandalkan kekuatan Tuhan. Segala perkara dapat ditanggungnya di dalam Tuhan yang memberi kekuatan kepadanya.

Mewujudkan Impian Allah

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.