Pengenalan akan Tuhan ~ Pdt. Sukirno Tarjadi

Catatan Ibadah I Minggu 24 Okt 2021

Pen Farthing - mantan tentara Inggris pergi ke Afghanistan. Di sana dia menyelamatkan anjing dan kucing. Ketika Afghanistan mulai tidak aman, dia pun mau kembali ke Inggris bersama semua kucing dan anjing yang telah diselamatkannya. Menteri pertahanan Inggris tidak menyetujui hal itu karena mereka tidak mau lebih mendahulukan anjing dan kucing daripada manusia.

Namun, Pen Farthing memiliki kenalan yang kenal sama isterinya perdana menteri Inggris. Orang itu meminta bantuan isteri perdana menteri agar berbicara kepada suaminya. Maka, perdana menteri meminta menteri pertahanan menyetujui permintaan Pen Farthing. Alhasil, menteri pertahanan harus menjilat ludah sendiri dan memulangkan Pen Farthing bersama semua anjing dan kucingnya.

Seringkali kita pun ingin memiliki koneksi dengan orang yang memiliki posisi paling tinggi, kekuasaan paling besar, paling kuat, dan paling kaya. Namun, itu semua ada pada Tuhan.

Yeremia 9:23-24 (BIMK) Tuhan berkata, “Orang arif tak boleh bangga karena kebijaksanaannya, orang kuat karena kekuatannya, dan orang kaya karena kekayaannya. Siapa mau berbangga tentang sesuatu, haruslah berbangga bahwa ia mengenal dan mengerti Aku; bahwa ia tahu Aku mengasihi untuk selama-lamanya dan Aku menegakkan hukum serta keadilan di dunia. Semuanya itu menyenangkan hati-Ku. Aku, Tuhan, yang mengatakan itu.”

Jika kita melihat foto di atas, kita bisa mengatakan bahwa kita mengenal mereka sebagai Donald Trump, Ratu Elizabeth, dan Soeharto. Namun, kita belum pernah berbicara dengan mereka. Kalaupun pernah berbicara, apa yang dibicarakan? Pembicaraan serius atau hanya basa basi? Bukan pengenalan seperti ini yang dimaksudkan.

"Kenal" menurut pengertian Alkitab:

1. Kenal adalah 2 arah. Anda mengenal pak Jokowi hingga mengetahui nama isteri dan anaknya. Anda juga sering melihatnya di berbagai media massa. Namun, apakah pak Jokowi mengenal Anda? Kita bisa mengatakan bahwa kita mengenal Tuhan. Namun, apakah Tuhan mengenal kita?

Matius 7:21-23 (PBTB2) Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan orang yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mukjizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari hadapan-Ku, kamu sekalian yang melakukan kejahatan!"

2. Kenal adalah mendalam. Kenal bukan sekedar mengetahui wajahnya, tetapi kenal karakter dan kemauannya pula. Jika kita mengenal Tuhan, tentu kita juga mengenal pikiran-Nya dan isi hati-Nya.

3. Kenal adalah hasil pengalaman. Kenal dari cerita orang lain berbeda dengan kenal sendiri. Kita kenal bahwa Tuhan baik, tetapi kita belum tentu mengenalnya sendiri. Ayub merupakan orang yang saleh, tetapi setelah melalui penderitaannya dia baru mengenal Tuhan sendiri.

Ayub 42:5 (TB) Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.

Ketika kita mengenal Allah, maka:
1. Kita akan menerima hidup kekal.

Yohanes 17:3 (TB) Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.

2. Kita akan menerima kekuatan. Di kitab Korintus kita melihat bahwa Paulus mengalami banyak penderitaan, mulai dari karam kapal hingga penganiayaan. Dia bukan sekedar mengalami olok-olok, tetapi juga menghadapi bahaya maut. Meskipun demikian, dia mampu bertahan karena mengenal Tuhan.

2 Timotius 1:12 (AMD) Sekarang aku menderita karena aku memberitakan Kabar Baik, tetapi aku tidak malu. Aku mengenal Dia, yang pada-Nya aku percaya. Dan aku yakin bahwa Ia mampu menjaga ajaran dan hasil kerja yang Dia sudah percayakan kepadaku sampai Hari kedatangan-Nya.

Pengenalan akan Tuhan Membawa Berkat