Sunday, June 20, 2021

Untung Rugi Mengampuni

Berbudi Luhur
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 20 Juni 2021

"Ini jangan dibayar karena kita tidak minta barang, tetapi barangnya dikirim ke kita," begitulah pesan penjual A kepada karyawannya. Pesan semacam ini sudah terjadi lebih dari sekali. Beberapa orang pun bertanya-tanya: "Mengapa akhirnya mau menerima barang, tetapi tidak mau membayar? Jika tidak mau membayarnya, mengapa barang tidak dikembalikan saja?"

Beberapa orang mengatakan bahwa pimpinan dan pemasok sama-sama tidak mau menanggung ongkos kirimnya sehingga barang tidak dikembalikan. Wew... Dengan kata lain, tiada maaf bagi pemasok. Di sisi lain pemasok merasa tidak bersalah karena dia sudah mengirimkan barang sesuai instruksi agar barang dikirim sehabis liburan. Namun, karyawan mengatakan bahwa seharusnya pemasok konfirmasi tanggal dulu sebelum barang dikirimkan.

Alhasil, hubungan dengan pemasok menjadi tidak baik. Karena penjual A tidak mau membayar barang tersebut sebelum laku terjual, dia pun tidak bisa memesan barang lainnya lagi. Maka, dengan mudahnya dia memerintah karyawannya: "Jika dia tidak mau kirim barang lagi, cari saja pemasok lain. Dia pasti bukan satu-satunya pemasok barang itu." Demi menekan kerugian materi sesaat, penjual A rela kehilangan hubungan baik dengan pemasok yang hanya melakukan satu kesalahan.

Yaaa... karena nila setitik, rusaklah susu sebelanga. Karena kesalahan kecil, semuanya menjadi salah. Bagi penjual A, tidak ada kesalahan kecil. Semua kesalahan selalu terlihat besar karena dia tidak pernah berfokus kepada solusi, tetapi fokusnya kepada yang salah dan cara menghukum yang salah. Dia tidak bisa melihat dari sudut pandang berbeda. Ini sebabnya dia susah memaafkan setiap orang yang bersalah kepadanya.

Sementara itu, penjual B melakukan hal berbeda ketika mengalami hal serupa. Suatu hari dia memesan 15 unit produk, tetapi pemasok malah mengirimkan 25 unit produk. Beberapa orang berkata: "Anggap saja itu bonus karena dulu dia pernah kurang kirim barang." Namun, penjual B tidak mau begitu karena kekurangan barang yang dulu juga sudah diganti.

Maka, dia bertanya kepada pemasok: "Saya hanya pesan 15 unit, tetapi saya dapat kiriman 25 unit. Apa 10 unitnya bonus?" Ternyata bukan bonus dan pemasok bertanya balik: "Apa mau membayar kelebihan barangnya?" Seketika penjual B langsung bersedia membayarnya karena dia tidak mau menyalahkan siapapun dan berfokus kepada win-win solution. Penjual B juga yakin bahwa barang itu masih bisa laku dijual sehingga dia tidak mau mempermasalahkan kelebihan barang tersebut.

Bagi penjual B, setiap orang bisa melakukan kesalahan, termasuk dirinya sehingga mudah baginya untuk memaafkan. Selain itu, dia merasa perlu untuk tetap menjaga hubungan baik dengan pemasok sekalipun mereka tidak sempurna karena kesempurnaan hanya milik Tuhan. Setidaknya pemasok itu masih berada dalam batasan standarnya. Prinsipnya: "Tidak perlu lha membesarkan masalah. Jika bisa memperkecil masalah, mengapa harus memperbesarnya?"

Amsal 19:11 Akal budi membuat seseorang panjang sabar dan orang itu dipuji karena memaafkan pelanggaran.

Secara bisnis, penjual mana yang terbaik? Hmm… biar pakar bisnis yang menjawabnya. Namun, secara firman, tentunya penjual B yang terbaik karena ketika ‘dilempar batu’, dia malah membalasnya dengan ‘melempar bunga’. Mengampuni merupakan salah satu perwujudan kasih yang keluar dari dalam hatinya. Jika ada di posisi pemasok, tentu kita juga lebih berterima kasih kepada penjual B daripada penjual A.  karena segala sesuatu yang diberikan dari hati tentulah akan sampai ke hati… xixixi... Selanjutnya, mungkin pemasok akan lebih berhati-hati agar tidak lagi mengecewakan penjual yang baik hati.

JESUS I'M IN LOVE WITH YOU
Jesus, I’m in love with You. I’m in love with You, forever I'll be Yours. You are everything to me, and all I ever need is You.
My heart is full, my heart is full with love and desire, that will know no end. Come draw me near, in Your embrace I belong. Lord, all I ever need is You.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.