Sunday, June 20, 2021

Berbudi Luhur ~ Ps. Arman Harijanto

The Nobles
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 20 Juni 2021

Sewaktu SD kelas 1 pak Arman mendapat juara 3, tetapi ayahnya mengatakan bahwa dia belum juara karena menurutnya juara itu hanya ada satu. Padahal, di dalam lomba balap karung ada juara 1, juara 2, dan juara 3. Bahkan, masih ada juara harapan 1, 2, dan 3. Lalu dia berjuang lagi dan kelas 2 SD dia juara 2, tetapi ayahnya tetap mengatakan bahwa hal itu belum maksimal.

Kelas 3 SD dia tetap juara 2. Hal ini membuat ayahnya marah. Dia mengambil penggaris dan memukul pak Arman sambil berkata: "Bodoh. Tidak boleh konsisten begini." Pak Arman terkejut dan baru mengetahui bahwa konsisten itu bodoh. Hal ini membuatnya hancur sehingga kelas 4 dan 5 dia tidak juara.

Namun, kelas 6 SD dia berjuang lagi dan berhasil mendapatkan nilai Ebtanas terbaik di sekolahnya hingga diadakan upacara khusus untuk menyerahkan piagam penghargaan kepadanya. Lantas dia pulang ke rumah untuk menyerahkan semua penghargaan itu kepada ayahnya, tetapi ayahnya berkata: "Ini tingkat nasional, mengapa kamu hanya dapat nilai tertinggi di sekolahmu?"

Ketika SMA, pak Arman baru melakukan rekonsiliasi dengan ayahnya. Dari sini pak Arman pun mengetahui bahwa ayahnya menyimpan kepahitan. Ayahnya merupakan anak bungsu dari 4 bersaudara. Dia satu-satunya anak lelaki engkongnya. Cece-cecenya pintar semua. Mereka menjadi orang-orang berhasil yang ternama di kota tempat tinggalnya masing-masing.

Sebaliknya, ayah pak Arman paling payah. Karena salah bergaul, dia menjadi anak yang nakal. Maka, dia dipindahkan ke kota lain hingga beberapa kali. Pada akhirnya, di Jakarta dia bertemu dengan Romo yang menuntunnya ke jalan yang benar, tetapi luka hatinya belum sembuh. Ini sebabnya dia selalu menuntut pak Arman sempurna. Dia ingin menunjukkan kepada engkongnya bahwa dia juga bisa berhasil, tetapi anaknya yang dimanfaatkan.

Untuk mengatasi luka hati, kita perlu datang ke salib Yesus sehingga dapat menyadari bahwa Yesus telah mengampuni dosa kita. Kesadaran ini akan memampukan kita mengampuni kesalahan orang lain.

Markus 11:25-26 Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu." [Tetapi jika kamu tidak mengampuni, maka Bapamu yang di sorga juga tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu.]

Selain mengampuni orang-orang yang mengecewakan, kita juga harus menerimanya. ACCEPTANCE berarti menerima tanpa tuduhan dan tanpa syarat, seperti Bapa yang segera berlari menyambut kedatangan anaknya yang sempat 'hilang'.

Lukas 15:20 Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.

Beberapa tahun lalu pak Arman pun sempat mengalami kecelakaan di tol kebon Jeruk arah Jakarta. Di sana ada tiga lajur dan dia berada di lajur tengah. Kala itu tiba-tiba ada barang yang terjatuh dari truk di depannya. Dia berusaha menghindar ke lajur kanan atau kiri, tetapi tidak memungkinkan karena itu lajur cepat sehingga dia berharap barang yang jatuh akan melewati kolong mobilnya. Namun, mobilnya sedan sehingga tabrakan tak bisa dihindari. Maka, perlahan-lahan dia menepikan mobilnya. Dia melihat tangki bensinnya bocor sehingga bensin berceceran. Maka, dia juga tidak berusaha menstarter mobil itu.

Lantas mobil derek dipanggil untuk membawa mobil itu ke bengkel. Orang di bengkel terheran-heran: “Mengapa mobilnya dibawa ke sini? Ini terlihat masih bagus dan tidak ada tanda-tanda habis kecelakaan.” Pak Arman pun meminta mereka ambil hidrolik untuk melihat bagian bawah mobil itu. Ternyata bagian bawah mobil rusak semua dan tangki bensin berlubang 2 cm. Karena itu mobil terbaru, sparepart-nya belum tersedia sehingga harus ditinggal di bengkel. Orang di bengkel pun mengapreasiasi pak Arman karena tidak berusaha menstarter mobil itu karena jika dia mencoba menstarternya, hal itu bisa memicu kebakaran.

Lewat peristiwa tersebut Tuhan ingin mengatakan bahwa banyak orang seperti itu. Dari luar mereka terlihat baik dan hebat padahal sebenarnya mereka menyimpan luka di hati. Jika tangki bensin bisa membuat mobil melaju 50 km, kebocoran pada tangki tentu saja tidak akan bisa membuat mobil melaju sejauh itu. Begitu pula jika ada kebocoran di hati. Luka hati itu membuat kita tidak bisa mencapai tujuan yang telah Tuhan tetapkan. Oleh karena itu, luka hati harus dibereskan dengan cara mengampuni mereka yang telah menyakiti kita. Pengampunan adalah bentuk eksistensi Allah di dunia yang penuh kekecewaan.

PENGAMPUNAN ADALAH ~ GMS Live
Dalam kegelapan hatiku tak hentinya anugerah-Mu. Engkaulah satu kasih sejati. Tuhan ajarku mengerti. Diampuni itu sangat indah. Diampuni itu mulia. Yang Kau rindukan ku bahagia. Kumau memb'ri yang kuterima.
Mengampuni itu kasih. Mengampuni itu indah. Damai sejahtera, sukacita tak terkata. Hati yang melimpah. Mengampuni itu memb'ri. Mengampuni itu rela. Tak 'kan kutolak kerinduan-Mu ya Bapa, ampuni sesama.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.