Sunday, March 21, 2021

Melayani, Bukan Memerintah ~ Ps. Hendra Haryanto

Serving Instead of Reigning
Catatan Ibadah Online Minggu 21 Maret 2021

Hidup kita adalah hidup milik Allah. Tuhan adalah tuan kita. Kita adalah pelayan-Nya. Kita adalah hamba-Nya. Kita tidak boleh melayani dengan tangan besi. Dengan kata lain, kita tidak boleh sok memerintah dan tidak boleh memaksakan kehendak kita.

1 Petrus 5:2 Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.

Firman Tuhan mengatakan agar kita melayani dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, melayani bukan untuk mencari keuntungan pribadi, serta penuh pengabdian diri kepada Tuhan. Kita melayani bukan karena ingin dipuji orang lain, tetapi benar-benar sukarela karena memang ada sesuatu yang harus keluar dari hidup kita.

Ketika orang tua memberi ASI kepada anaknya, apakah mereka menghitung ongkos minumnya per hari 100 ml = 1 juta? 2 jam lagi minum 50 ml berapa? 500.000, ada yang membuat totalan seperti ini? Ketika orang tua memelihara dan melayani anak, ini dilakukan dengan terpaksa atau sukarela? Bahkan, ketika masih bayi dan anaknya rewel, biasanya kalau malam tidurnya susah dan masih harus menggendong, apakah terpaksa? Jika ya, nanti bisa bertobat. Pada umumnya,  orang tua rela melayani anaknya karena harus ada kasih Allah yang keluar dari dalam dirinya. Ketika melayani, jangan tanyakan untung ruginya.

Ketika melayani, lakukan dengan tulus, sukarela, dan sukacita. Jangan hanya pencitraan karena hari-hari ini banyak yang pencitraan. Pengabdian diri menuntut kerendahan hati dan ini yang harus menjadi dasar dalam pelayanan kita kepada Tuhan. Kita melayani bukan karena kehebatan kita, tetapi karena anugerah Tuhan.

SEMUA KARENA ANUGERAH-NYA
Bukan karena kebaikanmu, Bukan karena fasih lidahmu, Bukan karena kekayaanmu, kau dipilih, kau dipanggil-Nya.
Bukan karena kecakapanmu, Bukan karena baik rupamu, Bukan karena kelebihanmu, kau dipanggil, kau dipakai-Nya.
Bila engkau dapat, itu karunia-Nya. Bila engkau punya semua daripada-Nya. Semua karna anugerah-Nya diberikan-Nya pada kita. Semua anugerah-Nya bagi kita bila engkau dipakai-Nya.

Melayani itu berarti rela menjadi hamba. Suatu hari selepas ibadah kedua pak Hendra harus pergi mengantarkan diakonia kepada seorang wanita yang rumahnya di luar kota Surabaya, di pinggiran. Dia harus cuci darah seminggu 3 kali dan kondisi rumahnya jauh dari harapan. Bahkan, sehari-harinya dia hanya makan nasi putih dan kerupuk putih. Kadang kala dia juga dikirimi makanan sama tetangga. Nah, ketika melayaninya, ada rasa sukacita yang luar biasa.

2. Yesus Datang untuk Melayani.

Yohanes 13:12 Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu?

Hal tersebut merupakan warisan bagi kita. Yesus telah memberikan teladan supaya kita menjadi pemimpin yang berhati hamba. Mungkin pelayanan terlihat sederhana dan mudah, tetapi hal ini memerlukan pemimpin rohani yang benar-benar memiliki hati yang mau melayani seperti Yesus. Biarlah kerendahan hati selalu ada dalam hidup kita. Kita melayani untuk kepentingan Tuhan, bukan untuk kepentingan kita.

Hamba Kristus

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.