Sunday, March 14, 2021

Kehidupan yang Berbuah ~ Bpk. Jonny Herjawan (Chairman JPCC Foundation)

A Fruitfull Life
Catatan Ibadah Online Minggu 14 Maret 2021

Para murid bertumbuh sejalan dengan berjalannya Yesus. Namun, tiba-tiba visi yang bertumbuh sekarang berubah menjadi ambisi untuk duduk di kiri dan di kanan Yesus seolah-olah itu jenjang karir.

Markus 10:41 Mendengar itu kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes.

Marah dalam ayat tersebut menggunakan kata indignant. Menurut kamus bahasa Inggris, adjective \in-dig-nant\: feeling or showing anger because of something that is unfair or wrong : very angry. Indignant berarti perasaan atau menunjukkan kemarahan karena melihat sesuatu yang tidak adil. Bukan cuma dua orang yang marah, tetapi sepuluh lainnya juga marah, seolah-olah mereka bilang lho kok kamu sich?

Jadi, seolah-olah mereka berebutan untuk mencari posisi di kiri dan di kanan sehingga menimbulkan potensi lebih besar, lebih tinggi kedekatan dengan Yesus. Namun, Yesus memberitahu mereka bahwa pemerintah memerintah dengan tangan besi dan para pembesar menjalankan kuasa dengan keras. Rulers excercise dominion, great excercise authority. Pemerintah menjalankan kekuasaan. Mereka menjalankan otoritas. (Markus 10:42) Namun, murid Yesus tidak demikian.

Markus 10:43-44 Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.

Semakin besar posisi kita, seharusnya kita semakin melayani, semakin menolong, dan bisa menjadi jawaban bagi orang-orang di sekitar kita, bukan soal apa buat saya? Seharusnya kita semakin melihat ke luar apa yang bisa kita bantu dan bukan melihat ke dalam apa yang bisa kita dapatkan?

Menjadi besar tetapi tidak bisa melayani adalah seperti menjadi pohon yang terus semakin besar tetapi tidak bisa berbuah. Pohon yang potensial adalah pohon yang berbuah paling banyak dengan rasa yang paling manis. Bila pohon tumbuh jadi besar tetapi tidak berbuah, tentunya pohon itu akan ditebang untuk diambil kayunya. Hidup berbuah dalam kehidupan kita adalah dengan cara melayani.

Apakah kita hanya mau bertumbuh atau kita mau berbuah, tetapi ketahuilah bertumbuh bukanlah tujuannya. Bertumbuh adalah prosesnya dan tujuannya adalah berbuah. Untuk berbuah, kita harus bertumbuh terlebih dahulu.

Yohanes 15:1-2 "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.

Jadi, berbuah atau melayani bukanlah suatu pilihan, melainkan keharusan. Orang yang tidak bisa melayani adalah orang yang tidak bisa melihat potensi yang dimilikinya.

Yohanes 15:8 Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."

Kalau kita hanya bertumbuh, pohon kehidupan kita akan tumbuh besar dan megah. Lalu siapa yang dipermuliakan? Kita sendiri yang dipermuliakan. Namun, bila pohon kehidupan kita bertumbuh lalu berbuah dan buahnya manis, dinikmati oleh banyak orang, dalam hal ini Tuhan yang dipermuliakan.

Matius 5:16 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

Keharusan Berbuah

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.