Sunday, March 7, 2021

Budak Uang

Pleasing Offerings
Catatan Ibadah Online Minggu 07 Maret 2021

Pengkhotbah 5:9 Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Ini pun sia-sia.

Q: "Dari punya uang 1M hingga uangnya menjadi 8M, dia tuh tetap saja merasa susah. Harus sampai angka berapa supaya dia berhenti merasa susah?"
A: "Hahaha… Mungkin hutangnya banyak kali..."
Begitulah secuplik pembicaraan anak-anak Tuhan lalu Tuhan mendengarnya sehingga tiba-tiba Q tergerak untuk menonton sebuah video di Youtube.

Videonya berkisah tentang seorang pengusaha yang sempat bangkrut dan terlilit hutang 15M pada usia 51 tahun. Dia mengatakan bahwa dia setuju dengan Robert T. Kiyosaki bahwa kekayaan itu bukan benda, melainkan mindset. Orang yang punya mindset kaya, pasti bisa mengelola uang.

Jadi, ketika bangkrut, dia tetap beriman. Dia percaya bahwa kadangkala hal-hal buruk bisa terjadi pada orang baik, tetapi hal ini tak akan berlangsung selamanya. Dia percaya bahwa dia itu orang baik dan dia juga sudah mengetahui kesalahannya. Dia mengakui bahwa dulunya dia mengejar pencitraan. Ini mindset salah yang perlu dia benahi.

Nah, sesuai yang yang dia imani, dia pun kembali pulih sekitar dua tahun kemudian. Ketika bangkrut pun dia tidak mau menyusahkan orang-orang di sekitarnya. Dia tidak mau meminta-minta. Dia gunakan ilmunya untuk membantu orang-orang. Dia belajar dari kesalahannya. Inilah yang menjadi titik balik kehidupannya. Lantas dia pun berpesan: "Jangan takut gagal pada usia berapapun."

Hahaha... emang kebanyakan orang tidak takut gagal ketika masih muda. Namun, ketika usia senja mulai menghampiri, rasa takut akan kegagalan pun turut menghantui. Padahal, pendiri KFC juga baru sukses pada usia 60an tahun. Jadi, usia tuh cuma angka.

Amsal 16:31 Rambut putih adalah mahkota yang indah, yang didapat pada jalan kebenaran.

Maka, tidak mengherankan pula jika aku sering dipertemukan dengan orang asing yang tetap saja mengajukan pertanyaan: "Sekolahnya libur ya?" "Kelas berapa sekarang?" "Sekolah dimana?" wkwwkw... Maklumlah sekalipun rambut mulai memutih, wajahku masih seperti ABG (Anak Baru Gede)...^.^ Pertanyaannya tuh juga semacam pengingat agar aku terus belajar tanpa kenal usia karena biasanya kita cenderung berhenti belajar ketika sudah lulus dari bangku sekolah. Nah, salah satu hal yang perlu dipelajari dalam sekolah kehidupan ini adalah belajar dari kesalahan orang lain agar tidak sampai melakukan kesalahan itu sendiri.

Pengkhotbah 5:19 Tidak sering ia mengingat umurnya, karena Allah membiarkan dia sibuk dengan kesenangan hatinya.

Sementara itu selepas pemakaman mamanya, pengusaha lain berkata: "Gini ini ya susahnya kalau mau membahagiakan orang tua ketika kita sudah sukses. Mereka sudah tidak kuat lagi untuk menikmati banyak hal." Yach... maka dari itu, kalau mau memberi atau menyenangkan orang tua, jangan tunggu sukses dan jangan tunggu ada uang lebih. Namun, selalu sisihkan itu dari awal. Jadi, bukan memberi ortu dari sisa-sisa kebutuhan kita, tetapi masukkan mereka dalam daftar prioritas kebutuhan.

KEMURAHAN TUHAN
Oleh kar'na kemurahan Tuhan ku ada sampai hari ini.
Oleh kar'na kebaikan Tuhan janji-Mu terjadi bagiku.
Kusembah Kau Tuhan, kumengangkat tanganku. Selamanya Kau ajaib bagiku.
Kusembah Kau Tuhan kumengangkat wajahku. Selamanya Kau hebat bagiku.

Teladan dalam Memberi

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.