Sunday, January 17, 2021

Lupa, Ngakak

Padang Belantara
Catatan Ibadah Online Minggu 16 Jan 2021

Beberapa hari kemudian ABK A kembali bercerita: "Kalian tahu berita terbaru? Tadi aku diomeli lagi karena kata 'Mr. Bule'. Aku diminta njambal* pak Bule saat email dia. Aku pun mengiyakan dia untuk njambal* pak Bule karena kupikir mungkin dia masih muda. Tapi... pas aku kirim email ke pak Bule itu, aku tuh benar-benar lupa. Aku copy paste email sebelumnya dan lupa menghapus kata 'Mr.' dari depan namanya. Nah, aku baru sadar saat email sudah terkirim... hahaha..." (Hehehe... jadi ingat tentang Bileam yang dihadang malaikat hingga keledainya bisa bicara untuk mencegahnya berbuat salah.)

ABK A melanjutkan ceritanya: "Aku yakin pak Bule tidak akan mempermasalahkan hal itu, tetapi kapten kapal pasti mempermasalahkan hal itu. Ternyata benar. Kapten kapal langsung ngomel, tetapi aku diam saja. Lalu aku konfirmasi ke mantan ABK yang pernah kontak pak Bule itu. Dia pun memastikan bahwa pak Bule sudah tua dan dulunya kapten kapal juga tidak pernah *njambal dia. Nah, kenapa sekarang aku diminta *njambal pak Bule itu? Kelihatannya kapten kapal tuh sedang jengkel dengan pak Bule sehingga dia mulai njambal* pak Bule dan minta aku ikutan njambal* dia. Tapi, aku malah lupa... hahaha... wkwwkw..."

Berdasarkan penelitian Colette Hoption, Julian Barling, dan Nick Turner, orang yang mampu menertawakan diri sendiri itu punya potensi untuk menjadi seorang leader (pemimpin).

Hahaha... tambah ngakak dech jika membaca potongan artikel tersebut. Wah... bagaimana jika perkataan kapten kapal dikabulkan Tuhan dan posisinya benar-benar dibalik. Wuih... dag dig dug dech... hehehe... Namun, tertawa itu menyehatkan lho. Tertawa membuat kita tidak tenggelam dalam masalah. Tertawa di tengah masalah justru membuat kita tidak bermental korban. Jadi, mari kita tertawa bersama karena ada penghiburan dari Roh Kudus... ahahaha... wkwwkw... hehehe... hohoho... xixixi... Life is fun with Holy Spirit.

ABK B: "Kamu ini kok bisa-bisanya kena terus toh? Hahaha..."
Mantan ABK S: "Wkwwkw... childish (kekanak-kanakan) ya... masa karena jengkel kepada pak Bule dia jadi bersikap tidak sopan?"
Mantan ABK R: "Cara berpikirnya memang aneh kok. Kelihatannya dia cari-cari."
ABK C: "Biasanya bule tidak kenal istilah njambal*. Mereka tuh tidak peduli dipanggil dengan Mister atau tanpa Mister. Bagi mereka, itu sama saja."
ABK Z: "Pakai 'Mister' atau tidak pakai 'Mister' bukan masalah kok."
Semua pendengar pun tertawa ngakak bin geli: "Hahaha... wkwwkw... ada-ada saja."

ABK A: "Iya.. ya.. tetapi kenapa kapten kapal mempermasalahkannya? Mungkin karena dia gila hormat. Jadi, dia mengira pak Bule juga pasti begitu. Dia tuh sering tantrum seperti anak kecil jika kemauannya tidak dituruti. Marahnya pun karena hal-hal kecil begitu. Kehilangan seekor daging ayam pun marah dan curiga sana-sini padahal ayamnya sudah dimasak untuknya juga. Ketika toilet basah dan kotor, toilet pun langsung dikunci agar semua ABK tak bisa ke toilet. Kok bisa ya ada orang yang seperti itu?"

Amsal 20:22 Janganlah engkau berkata: "Aku akan membalas kejahatan," nantikanlah TUHAN, Ia akan menyelamatkan engkau.

*Dalam budaya Jawa ada istilah Njambal. Untuk menghormati seseorang baik karena umur, pangkat maupun hal lainnya, mereka memberi sebutan di depan nama. Yang paling umum adalah Mas/Mbak, Pak/Bu, Mbah, Dik, dst. Dengan memakai sebutan itu, artinya kita memberi rasa hormat kepada yang dipanggil. Akan tetapi, kalau kita sudah akrab dengan orang itu, sebutan itu bisa ditiadakan dan tergantikan dengan nama saja.

TERTAWA
Bersorak-sorai bagi Yesus Tuhan kita. Berbahagialah sebab engkau disayang Allah. Tuhan 'kan memenuhi segala kebutuhanmu dan anak-Nya tak dibiarkan meminta-minta.
Reff: S'karang kutahu Tuhan memberikan kem'nangan pada orang-orang yang dicintai-Nya. Dia tak pernah terlambat menolong kita. Walau sana, sini, situ pusing, semua orang susah tetapi engkau 'kan tetap tertawa... 
(hahaha... wkwwkw... hehehe... hohoho... xixixi... Life is fun with Jesus.)

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.