Catatan Ibadah Online Minggu 27 Des 2020
Karena pandemi Covid,
kita merayakan Natal tak seperti biasanya. Namun, ada sebuah kesaksian
mengharukan di tengah pandemi ini. Tina Jensen adalah manager Dairy Queen di
kota Brainerd - sebuah kota kecil di Amerika. Pada awal Desember 2020 dia
melayani seorang pembeli makanan dari jendela drive thru di Dairy Queen - tempat kerjanya.
Pembeli itu bertanya: "Karena
saat ini situasi sulit, bisa tidak saya menitip uang untuk membelikan makanan
bagi orang di belakang saya? Apapun yang mereka beli biarkan saya yang
membayarnya." Lantas dia menitipkan sejumlah uang. Hal ini pun
berlanjut diikuti oleh lebih dari 900 pembeli di belakangnya. Setelah
dihitung-hitung total rantai pembelian ini mencapai lebih dari $10.000. Lewat
peristiwa tersebut kita disadarkan bahwa di tengah masa sulit ini masih ada
hal-hal baik yang terjadi.
Mungkin selama 2020 ini
kita mengalami penurunan daya beli karena penurunan penghasilan. Mungkin selama
2020 ini kita belanja di rumah dan tidak bisa ke mall, belajar dan bekerja di rumah, dan bermain di rumah karena
tidak bisa bebas bepergian dan ngumpul ramai-ramai. Namun, hubungan kita dengan
orang terdekat semakin diperdalam. Pondasi iman kita dengan Tuhan pun semakin
diperkuat agar kehidupan kita siap dipakai untuk membangun tahun depan.
Pada Natal ini untuk pertama kalinya pak Caleb tidak memasang pohon Natal di rumahnya karena pohonnya dipinjam gereja untuk efisiensi dana. Lewat hal ini pak Caleb semakin menyadari bahwa makna Natal sesungguhnya adalah Yesus sendiri dan bukan pernak-perniknya. Arti Natal sesungguhnya adalah Kristus Immanuel. Hal ini tidak pernah berubah dari sejak Natal pertama. Natal 2020 merupakan Natal yang mengubah kehidupan kita, seakan-akan kita ditarik kembali ke tahun 0.
Setiap orang yang
terlibat pada Natal pertama di tahun 0 melewati masa-masa yang sangat sulit dan
berat di dalam kehidupan mereka. Ada 3 pihak yang terlibat di dalamnya, yakni
Yusuf, Maria, dan para gembala.
Lukas 2:1 Pada waktu itu Kaisar
Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di
seluruh dunia.
Yusuf harus menghadapi
realita yang tak pernah dibayangkan karena tunangannya hamil tanpa alasan yang
natural. Dia pun harus mempersiapkan diri untuk menjadi ayah bagi anak di dalam
kandungan Maria. Yusuf juga harus menutup usahanya karena secara hukum dia
harus pergi dari Nazareth ke Betlehem untuk mendaftarkan dirinya dan Maria. Hal
ini merupakan perjalanan yang berbahaya dan menguras tenaga karena Maria sedang
hamil tua dan akan segera melahirkan. Menurut terjemahan Alkitab bahasa Inggris
- King James, ini bukanlah sensus biasa karena Yusuf juga harus membayar pajak
kepada Kaisar.
Maria pun harus berjuang
dengan tabah karena kehamilan yang luar biasa. Para gembala di padang pun tidak
mendapatkan berita positif. Hal ini tak jauh berbeda dengan keadaan kita
sekarang. Namun, Tuhan ingin menguatkan kita lewat firman-Nya sehingga siap
menyongsong tahun depan. Tahun 2021 merupakan tahun kebangkitan baru (The Year of New Awakening) dimana Tuhan
akan melakukan dan membangkitkan banyak hal baru. Ada 3 Hal yang akan Tuhan Perkuat dalam Kehidupan Kita, yaitu:
1. Kepercayaan
2. Iman
3. Penyembahan
DALAM KRISTUS
Dalam Kristus kuberikan kemuliaan atas kemenanganku. Sungguh ku terpesona akan
kekuatan dan kuasa-Mu. Oh, tak dapat kumengukurnya. Namun, semuanya tak dapat
menyamai anugerah-Mu yang kuterima.
Chorus: Dalam Kristus kupercaya ada
kemuliaan di balik salib-Mu. 'Kan kunyatakan kemenangan dari-Mu. Kekuatanku,
harapanku hanya Yesus.
0 komentar:
Post a Comment