Sunday, November 8, 2020

Ordinary People ~ Ps. Caleb Natanielliem

Catatan Ibadah Online Minggu 08 November 2020

Ada sebuah berita yang menyatakan bahwa ada jutaan orang kelaparan padahal dunia ini kelebihan makanan. 30% makanan di dunia berakhir di tempat sampah. Dengan kata lain, dari 10 piring makanan hanya 7 piring yang dimakan dan 3 piring makanan dibuang. Lihat saja keadaan kita selama pandemi ini. Kebanyakan orang bertambah berat badan semenjak pandemi. Ini menunjukkan bahwa kita tidak kekurangan makanan. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk senantiasa memakai masker agar tidak makan terus.

Sementara itu 870 juta orang kelaparan. Apakah tidak cukup yang menolong? 90% kekayaan di dunia ini dikuasai oleh 10% orang. Dengan kata lain, kekayaan dan makanan di dunia ini sebenarnya lebih dari cukup untuk menolong mereka. Namun, tidak banyak yang menolong karena:
* Banyak yang berpikir bahwa SELALU ADA orang lain yang akan mengerjakan hal itu.
* Banyak anak Tuhan TIDAK MAU REPOT dan tidak mau keluar dari zona nyaman.
* Banyak yang terbiasa MENGANGGAP HIDUPNYA TIDAK MAMPU berdampak karena merasa tidak punya waktu, tenaga, dan sumber daya.

Menurut sosiolog, seorang introvert dapat berdampak kepada 10.000 orang. Orang introvert merupakan orang yang tidak banyak bergaul, tidak suka banyak bicara, dan suka di rumah. Baik ada pandemi, maupun tak ada pandemi, orang introvert tetap suka di rumah. Meskipun demikian, mereka tetap memberi dampak. Sekalipun diam saja, pasif, dan tidak melakukan apapun, orang introvert tetap memberi dampak. Jadi, suka atau tidak, sengaja atau tidak, hidup SETIAP KITA BERDAMPAK kepada orang lain.

1 Petrus 2:9-10 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.

Tuhan telah menetapkan agar kita menjadi dampak bagi orang lain dan tidak hanya hidup bagi diri sendiri. Sekalipun tidak mudah, sekalipun berat, kita tidak boleh melupakan jati diri kita. Bagaimana Anda mengenal DIRI SENDIRI akan menentukan dampak hidup Anda. Tuhan telah membuka jalan dan membuat Anda layak untuk menjadi bagian Kerajaan Allah dan mewakili DIA dalam hidup Anda. Namun, banyak dari kita seringkali mencari alasan seperti Musa.

HADIRAT-MU
Di hadirat-Mu tempat yang kurindukan, Napas hidupku dan sumber kekuatan. Di sana Kau nyatakan isi hati dan rindu-Mu sehingga kumengerti berharganya hidupku.
Chorus: Hadirat-Mu yang membawaku terima semua janji-Mu, Mengubah hidupku menjadi indah. Hadirat-Mu yang menguatkan aku di dalam pengharapan. Yesus untuk selamanya hiduplah dalamku.

Keluaran 3:9-10 Sekarang seruan orang Israel telah sampai kepada-Ku; juga telah Kulihat, betapa kerasnya orang Mesir menindas mereka. Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir."

Teriakan orang yang tertindas didengar oleh Tuhan lalu Musa diutus untuk menolong mereka. Namun, Musa merasa tugas ini terlalu berat. Memang jika berbicara tentang Musa, kita seringkali mengingat kisahnya yang luar biasa ketika membelah Laut Merah dan membawa 10 perintah Allah. Namun, sebelum hal itu terjadi Musa sempat mengalami keraguan sehingga tidak mau dipakai oleh Tuhan. Meskipun demikian, Tuhan tetap mau memakai Musa dan tidak berusaha mencari orang lain untuk menggantikan dia.

Extra Ordinary Life Impact

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.