Sunday, November 8, 2020

Mengenal Diri Sendiri

Extra Ordinary Life Impact
Catatan Ibadah Online Minggu 08 November 2020

"Mengapa kamu selalu dipertemukan dengan orang yang emosinya masih seperti anak-anak? Coba tanyakan kepada Tuhan tentang apa yang Dia mau." Begitulah saran seorang saudara seiman. Hmm... Menurutku sich Tuhan ingin berkata: "Karena orang-orang waras (benar) lebih suka mengalah, akhirnya dunia ini dipimpin oleh orang sakit mental." Begitulah kujawab dia.

Sementara itu Conan Adagawe berkata kepada Ran Molari: "Jika dia memarahimu, beritahu aku. Biar aku yang hadapi dia. Aku sudah tidak takut lagi." Hahaha... baru kali ini Ran mendengar ada yang mengucapkan hal ini. Meskipun demikian, Ran tidak meminta Conan membuktikannya karena Ran 12 tahun lebih tua darinya sehingga Ran justru merasa perlu melindunginya.

Di sisi lain, Ran senang mengetahui bahwa Conan bertumbuh. Ketika pertama kali berjumpa dengannya, Ran melihat ada rasa takut di mata Conan meskipun dia tidak menunjukkan dan mengakuinya. Nah, sekarang dia baru mengakuinya. Maka, Ran menjawab: "Tidak. Saat ini dia tidak memarahiku karena dia sedang sakit. Nanti kalau dia sudah sembuh, aku tidak tahu."

Sementara itu, Ran khawatir Tuhan akan memukul penguasa lalim itu dengan lebih keras lagi jika dia masih mengeraskan hatinya, seperti Firaun yang suka menghalangi umat Tuhan beribadah. Meskipun demikian, Ran masih menahan diri untuk tidak menceritakan semua kejahatan penguasa itu kepada Conan karena khawatir Conan ribut dengan si penguasa.

Sewaktu masih kecil Ran Molari berharap ada orang yang akan berbicara seperti Conan Adagawe, yakni seseorang yang akan melindunginya. Namun, orang yang diharapkan tidak pernah ada. Kala itu dalam kekecewaannya Ran berkata kepada Tuhan: "Ketika teman-temanku dibully, aku telah melindungi mereka. Namun, ketika aku dibully, tak ada yang membantuku." Seharusnya mata ganti mata, tetapi Tuhan tidak izinkan. Ketika pembully memukul mata Ran, seharusnya ada yang balas memukul matanya, tetapi semua takut. Bahkan, wali kelas pun membelanya karena dia membenarkan pukulan atas nama cinta. Cinta ditolak, bogem melayang. Enak aja. Hal itu membuat Ran semakin marah. Dia selalu membenci kekerasan dan para pendukungnya.

Matius 5:38-39 Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.

Pembully berkata kepada Ran: "Sekalipun kamu dilindungi oleh pria A dan pria H, aku tidak takut." Padahal, tanpa sepengetahuannya pria A telah berkata kepada Ran: "Maaf, aku tidak bisa membantumu karena aku takut dikeluarkan dari sekolah." Sementara itu pria H suka minder. Tanpa kepercayaan diri bagaimana dia bisa melindungi orang lain? Justru orang minder perlu dilindungi. Jadi, meskipun saat itu Ran jauh dari perlindungan orang tua, tidak pernah memiliki kakak yang bisa melindunginya, tiada teman yang mau membantunya, dan juga tidak dilindungi oleh wali kelas dan kepala sekolahnya, dia tidak takut. Ran juga tidak takut dikeluarkan dari sekolah. Kalau mau cari ribut, silahkan saja.

Orang Biasa

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.