Sunday, November 1, 2020

A Blessed and Impactful Life ~ Ps. Sidney Mohede

Catatan Ibadah Online Minggu 01 Nov 2020

Akhir-akhir ini banyak orang ingin terkenal agar bisa memberikan dampak. Mereka berusaha menjadi influencer (pemberi pengaruh). Mereka memposting hal yang baik seolah-olah hidup mereka baik-baik saja padahal mereka punya masalah. Mereka berpikir bahwa orang yang diberkati adalah orang yang sukses secara materi sehingga mereka berusaha sukses dan terkenal untuk membuktikan dirinya.

Yohanes 7:3-5 (TSI) Lalu saudara-saudara Yesus berkata kepada-Nya, “Pergilah ke Yudea supaya orang banyak yang selalu mengikutimu bisa melihat keajaiban-keajaiban yang kamu lakukan. Karena kalau seseorang mau menjadi terkenal, dia tidak bisa menyembunyikan apa yang dia lakukan. Jadi kalau kamu mampu melakukan keajaiban-keajaiban, tunjukkanlah dirimu kepada semua orang.” Saudara-saudara Yesus berkata begitu karena mereka juga tidak percaya bahwa Dia adalah Kristus.

Saudara Yesus juga meminta Yesus membuktikan Diri-Nya karena mereka tidak mempercayai-Nya. Namun, Yesus mengatakan bahwa waktu-Nya belum tiba. Setiap kali kita tidak punya kepercayaan dan keyakinan (security) dalam hati kita, kita pasti akan melakukan sesuatu PEMBUKTIAN untuk membuat diri kita dan orang lain PERCAYA.

Yohanes 7:6-9 Jawab Yesus kepada mereka, “Sekarang belum waktunya Aku pergi ke Yerusalem. Tetapi bagi kalian, kapan saja kalian bisa pergi. Karena manusia duniawi tidak bisa membenci kalian. Tetapi mereka membenci Aku, karena Aku selalu berterus terang memberitahukan kepada mereka bahwa perbuatan-perbuatan yang mereka lakukan adalah jahat. Biarlah kalian saja yang pergi ke perayaan itu. Aku tidak pergi sekarang, karena belum tiba waktu-Ku untuk pergi ke sana.” Sesudah berkata begitu, Yesus tetap tinggal di Galilea.

Banyak orang sering mengatakan bahwa kak Sidney enak karena sudah diberkati. Padahal, berkat tidak selalu berkaitan dengan materi. Ketika kak Sidney tidak memposting apapun di media sosialnya, ada yang mengira dia punya masalah dan mau mendoakannya. Padahal, kebahagiaan tidak selalu berkaitan dengan hal-hal yang terlihat. Semakin sesuatu hal itu penting bagi kita, semakin sulit untuk kita mengukurnya. Daripada menjadi orang terkenal, lebih baik menjadi orang yang bisa memberikan buah. Sebuah pohon tidak menikmati buahnya sendiri. Buahnya bisa dinikmati oleh orang lain.

Di Matius pasal yang ke 5, Yesus menggunakan kata 'Blessed' yang berasal dari bahasa Yunani MAKARIOS, yang berarti bahagia, supremely blessed, sebuah kebahagiaan yang berasal dari dalam dan bukan dari luar. Jadi, kebahagiaan kita tidak ditentukan oleh segala sesuatu yang terjadi di luar diri kita. Kebahagiaan itu ada di dalam kita karena Kerajaan Allah ada di dalam kita. Yesus tidak mengatakan “Diberkatilah yang miskin”, tetapi Dia berkata: “Berbahagialah yang miskin …, Berbahagialah yang berdukacita …, Berbahagialah yang lembut dan rendah hati …”

Mazmur 1:1-3 Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

Suara siapa yang paling BERMAKNA di dalam kehidupan kita?
Poin Pertama
: Mengikuti suara yang paling bermakna bagi kita akan menentukan standar kebahagiaan / berkat hidup kita.

Yosua 1:8 Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung. (For then you will make your way prosperous, and then you will have GOOD success.)

The voice you believe will determine the experiences of your future.

Poin Kedua: Kerelaan kita untuk ditanam di tepi aliran air dan berbuah akan menentukan standar kebahagian / berkat hidup kita. Pada saat kita MENGHIDUPI dan MENGALAMI Firman Tuhanlah PERTUMBUHAN terbesar kita terjadi, bukan dari sekedar PENGETAHUAN akan FIRMAN-Nya.  Seringkali pertumbuhan justru terjadi pada saat kita berada dalam tekanan, yaitu pada saat kita dikubur di dalam kegelapan tanah. Jika kita tidak pernah bertumbuh dan berbuah, kemungkinan besar ini karena kita selalu menghindari prosesnya.  Saya hanya bisa berbuah dari POHON SAYA SENDIRI dan di MUSIM SAYA SENDIRI. Oleh karena itu, kita tidak perlu iri dengan berkat orang lain.

Berhentilah mengkritik apa yang sedang kita lakukan di tengah-tengah proses saat kita sedang melakukannya, karena kita tidak tahu apa yang Tuhan sedang kerjakan di balik layar untuk kita. Meskipun kak Sidney berpikir bahwa khotbahnya mungkin kurang dalam, dia tidak mau menghalangi Tuhan memakai dirinya. November ini kak Sidney pun menulis buku. Di dalam proses penulisannya terkadang dia juga berpikir bahwa tulisannya belum sempurna, tetapi dia serahkan hal itu kepada Tuhan. Biarkan kehendak Tuhan saja yang terjadi, bukan kehendaknya.

BEJANA-MU
Kekuatan di jiwaku, ketenangan batinku ada dalam hadirat-Mu. Kumenyembah-mu.
Tersungkur ku di kaki-Mu, rasakan hadirat-Mu. Tak 'kan ku melepaskan-Mu, Kau cahaya bagiku.
Reff: Mengiring-Mu seumur hidupku, masuk dalam rencana-Mu Bapa. Pikiranku, kehendakku, kuserahkan pada-Mu. Harapanku hanya di dalam-Mu. Ku 'kan teguh bersama-Mu Tuhan. Jadikanku bejana-Mu untuk memuliakan-Mu.

Tak Rela Ditanam

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.