Sunday, October 25, 2020

My Ministry ~ Pdt. Andreas Nawawi

Catatan Ibadah Online Minggu 25 Okt 2020

1 Korintus 13:4-6 Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi ia bersukacita karena kebenaran.

Sekitar tahun 1985 pak Andreas sebagai pimpinan perusahaan tidak suka merekrut orang Kristen untuk bekerja di tempatnya. Ini karena orang Kristen suka mengeluh dan membicarakan dia di belakangnya. Mereka berkata: "Jika di gereja pak Andreas itu sabar dan murah hati, tetapi di tempat kerja beda." Acapkali mendengar hal itu, pak Andreas memanggil orangnya. Setelah dipanggil mereka memutuskan untuk resign. Satu per satu mereka pergi meninggalkannya. Maka dari itu, pak Andreas merekrut orang-orang non Kristen yang cenderung tahan menghadapinya.

Suatu hari ada orang yang datang ke kantornya. Dia bukan orang Indonesia. Dia berkata kepada pak Andreas dengan sopan: "Permisi pak, saya bukan orang Kristen, tetapi saya melihat bahwa bapak disertai Tuhan. Tiap kali bapak punya masalah selalu ada jalan keluarnya. Oleh karena itu, saya minta tolong bapak doakan saya karena saat ini saya ada masalah. Maaf, saya tidak bisa menceritakan masalah saya, tetapi saya yakin Tuhannya bapak mengetahui masalah saya dan bisa membantu saya." Dia mengetahui semua itu sekalipun pak Andreas belum pernah bersaksi. Lantas pak Andreas mendoakan dia.

Selang sebulan atau dua bulan kemudian orang itu datang lagi di kantornya dan menceritakan bahwa Tuhannya pak Andreas telah menolongnya. Padahal, pak Andreas sudah melupakan hal itu. Semenjak hari itu orang tersebut rajin mengikuti persekutuan doa di kantor padahal dia bukan Kristen. Kejadian itu pun menyadarkan pak Andreas bahwa begitu kita menyandang nama Kristus di dalam diri kita, apa saja yang kita kerjakan, itu harusnya jadi pelayanan kita. Rupanya dulu orang-orang Kristen yang telah mengetahui kebenaran turut menilai pak Andreas. Inilah yang tidak disadarinya saat itu.

Kolose 3:23-24 Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya.

Pak Andreas sempat ingin melayani sebagai pendeta penuh waktu di gerejanya, tetapi tidak diizinkan. Lalu dia berdoa dan Tuhan tetap menjawab tidak. Maka, dia berdoa agar kantornya menjadi mimbarnya. Hidup kita adalah pelayanan kita. Kita melayani dimanapun kita ditempatkan. Sekalipun di kantor, perkataan dan perbuatan kita tetap harus sesuai firman, seperti saat mengarahkan karyawan atau saat memecahkan masalah.

Karena ibadah yang sejati itu adalah mempersembahkan hidup kita menjadi persembahan yang hidup, yang kudus dan berkenan kepada Tuhan. Jangan seperti imam dan orang Lewi yang sekedar melewati orang terluka. Milikilah kasih, seperti orang Samaria yang baik hati. Jangan hanya sabar, murah hati, dan bersukacita atas kebenaran saat di gereja atau di komunitas sel saja. Di luar komunitas gereja pun harus tetap sama. Bekerjalah seperti untuk Tuhan dan bukan manusia. Tuhan sendiri yang akan memberikan upah kita.

Pelayananku

1 comment:

  1. So blessed, jadi berkat ga hanya di dalam gereja tapi juga di luar gereja 😭😭😭 thank you sharingnyaaa memberksti sekali

    ReplyDelete

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.