Sunday, October 11, 2020

Kerendahan Hati ~ Pdt. Sukirno Tarjadi

Catatan Ibadah Online Minggu 11 Okt 2020

Ada seorang raja bermimpi. Dia bukan mimpi seram, tetapi mimpinya ini akan mengubah hidupnya. Dia bermimpi ada sebuah pohon yang besar dan tingginya mencapai langit. Banyak hewan bisa berteduh di bawahnya dan burung-burung pun hinggap di dahannya. Pohon ini juga berbuah lebat sehingga bisa memberi makanan kepada banyak orang. Namun, suatu hari malaikat diperintahkan untuk memotong pohon tersebut hingga hanya tersiksa tunggulnya. Lalu tunggulnya dirantai selama 7 tahun.

Daniel 4:37 Jadi sekarang aku, Nebukadnezar, memuji, meninggikan dan memuliakan Raja Sorga, yang segala perbuatan-Nya adalah benar dan jalan-jalan-Nya adalah adil, dan yang sanggup merendahkan mereka yang berlaku congkak.

Raja itu adalah Nebukadnezar. Dia merupakan seorang raja yang amat berkuasa dan berjaya pada zamannya. Dia berdiri di atas kerajaannya dan melihat ke arah gerbang kotanya yang sangat indah. Saat ini gerbang kota itu disimpan di sebuah museum. Kerajaannya terkenal sebagai taman gantung Babilonia. Dari atas kerajaannya dia melihat semua kebesaran kerajaan yang telah dibangunnya. Namun, suatu hari semuanya berubah seperti mimpinya. Raja itu menjadi gila dan hidup seperti binatang. Dia tinggal di padang rumput dan makan rumput. Atas kemurahan Tuhan, 7 tahun kemudian dia menyadari kesalahannya. Saat itulah keadaannya baru dipulihkan. Ketika dipulihkan, Nebukadnezar pun memuji Tuhan.

Daniel 4:28-30 Semuanya itu terjadi atas raja Nebukadnezar; sebab setelah lewat dua belas bulan, ketika ia sedang berjalan-jalan di atas istana raja di Babel, berkatalah raja: "Bukankah itu Babel yang besar itu, yang dengan kekuatan kuasaku dan untuk kemuliaan kebesaranku telah kubangun menjadi kota kerajaan?"

Untuk menjadi sombong, kita tidak perlu melakukan apa-apa. Sombong itu tidak perlu dipelajari. Orang yang tidak punya apa-apa, bisa sombong, terlebih lagi jika punya sesuatu. Jadi, bukan masalah yang seringkali menyebabkan seseorang jatuh, justru keberhasilan yang bisa membuat seseorang jatuh karena hal tersebut bisa membuatnya sombong. Harry Maguire ditangkap polisi karena terlibat perkelahian. Lalu dia berkata: "Apa kalian tidak tahu siapa saya? Saya ini ketua Manchester United?" Dia justru malah ditertawakan karena timnya kalah terus.

Seorang capres ditanya wartawan: "Anda dikenal sebagai orang yang tidak rendah hati. Bagaimana tanggapan Anda?" Dia menjawab: "Sebenarnya saya ini orang yang rendah hati. Hanya saja tidak banyak orang yang menyadarinya." Kesombongan seringkali tidak disadari dan bisa sendiri tanpa dipelajari. Namun, kerendahan hati harus dipelajari.

Markus 10:42-45 Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

Kisah Nebukadnezar mengajari kita kepemimpinan. Setiap orang adalah pemimpin. Sekalipun tidak memimpin perusahaan, keluarga, atau kelompok sel, kita juga pemimpin karena kita harus memimpin diri kita sendiri. Sebagai pemimpin, kita harus memiliki kerendahan hati, seperti Yesus. Banyak orang berpikir bahwa rendah hati identik dengan lemah dan tidak tegas. Ini mitos. Sebenarnya kita bisa tegas dan mantap, tetapi tetap rendah hati.

SEMUANYA DARI-MU
Berjalanlah di depanku dan tuntunku di setiap langkahku.
Ku 'kan s'lalu berharap padamu Sahabatku, Bapa, dan Rajaku.
T'rimalah semua hormat dan pujian yang kuberi dan kubawakan syukur bagi kasih yang sejati.
Semuanya dari-Mu. Semuanya untuk-Mu. Pujian syukurku Tuhan kus'rahkan pada-Mu.

Cara Rendah Hati (1)

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.