Sunday, September 20, 2020

Melayani seperti Yesus ~ Ps. Caleb Natanielliem

Power of Serving Like Jesus
Catatan Ibadah Online 20 Sept 2020

Sikap Kedua: Memakai Apa yang Anda Punya untuk Melakukan Kehendak Tuhan.

Pak Caleb suka mempelajari sejarah. Dia pun mempelajari berbagai mahkota. Ketika seseorang menjadi raja, dia diperlengkapi dengan regalia atau alat otoritas yang berupa mahkota sebagai perlambang otoritas atau gada yang melambangkan kekuatan. Ketika Tuhan mengutus seseorang, Dia pun akan memperlengkapi orang tersebut.

Keluaran 4:1-2 Lalu sahut Musa: "Bagaimana jika mereka tidak percaya kepadaku dan tidak mendengarkan perkataanku, melainkan berkata: TUHAN tidak menampakkan diri kepadamu?" TUHAN berfirman kepadanya: "Apakah yang di tanganmu itu?" Jawab Musa: "Tongkat."

Ketika Musa diutus Tuhan, dia pun memberikan alasan agar tidak perlu melakukannya. Namun, Tuhan meminta Musa melihat apa yang ada di tangannya. Di tangan Musa hanya ada tongkat yang jelek, tanpa merk. Jika sekarang kita membeli tongkat, kita bisa memilih tongkat dengan karet atau yang lebih baik daripada tongkat Musa dengan anti slip.

Tuhan bisa saja menyiapkan batalion atau perlengkapan senjata lengkap untuk membantu Musa. Namun, jika Tuhan melakukan hal ini, Musa bisa menaruh kepercayaan kepada senjata-senjata tersebut dan bukan kepada Tuhan. Ketika bertanya, Musa tidak mengetahui bahwa tongkatnya bisa membela Laut Merah dan memenangkan pertempuran.

Ketika Daud berhadapan dengan Goliat, dia tidak meminta dibuatkan baju perang terlebih dahulu. Daud menggunakan apa yang ada di tangannya, yaitu 5 buah batu kecil dan umban. Dengan batu ini Daud berhasil menumbangkan Goliat karena kepercayaannya kepada Tuhan. Tuhan pun mau menggunakan apa yang ada di tangan kita. Ini bukan soal kekayaan yang kita miliki atau apa yang dapat kita lakukan. Ini soal memiliki hati hamba, seperti seorang perwira yang amat percaya kepada Yesus.

Matius 8:8 Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.

Perwira tersebut percaya bahwa perkataan Yesus sanggup menyembuhkan sekalipun Yesus tidak datang ke rumahnya. Jadi, jika kita mempercayai Yesus seperti perwira itu, kita akan KAGUM melihat Tuhan bekerja dalam hidup kita.

Sikap Ketiga: Hati yang Melayani Menempatkan Diri dalam Sukacita Tuhan.

Yohanes 15:9-10 "Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.

Banyak orang tidak merasakan sukacita karena mereka tidak mempercayai perkataan Tuhan. Mereka tidak hidup di dalam kasih-Nya. Namun, jika kita hidup dalam kasih-Nya, kita akan dimampukan untuk mengasihi orang lain pula.

Yohanes 15:11 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.

Jika kita mengasihi Tuhan, tentu kita akan melakukan perintah-Nya, seperti Yesus yang makanan-Nya adalah melakukan kehendak Bapa. Dengan melakukan kehendak-Nya, kita pun akan beroleh sukacita.

Matius 25:23 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.

INGAT KASIH-NYA
Ingat kasih-Nya, ingat kebaikan-Nya dan anugerah-Nya s’lamatkanku. S’bab kasih-Nya setinggi langit, Kasih setia Allah pada kita. Besar kasih Allah pada kita.
Chorus: Ku tak 'kan lupa kasih-Nya. Ku tak 'kan lupa anugerah-Nya. Dia penuhkan… Dia penuhkan. Dia puaskan hasratku. Besar kasih Allah pada kita.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.