Sunday, August 16, 2020

Mengajar dengan Perkataan

Catatan Ibadah Online Minggu 16 Agt 2020

"Kamu ini suka sekali menyela pembicaraan. Kamu juga suka bicara dulu, baru mikir. Benar ya?" tanya ketua Dusun Sukasukaku. Karena Sukanyeletuk melihat 1 jari mengarah kepadanya dan 4 jari mengarah kepada Sukasukaku, dengan segera Sukanyeletuk menyetujui perkataannya. Hehehe... minus 1 untuk Sukanyeletuk dan minus 4 untuk Sukasukaku. Lantas Sukanyeletuk mulai mengingat-ingat kembali saat terakhir kalinya dia menyela pembicaraan. Ow...
Amsal 10:19 Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi.
Perokok Covid
Hari itu ketua Dusun Sukasukaku mengumpulkan warganya. Lalu warganya diberi wejangan: "Kalian jangan makan di luar sana karena di luar sana tidak aman. Di luar sana kalian bisa terpapar virus. Lebih baik kalian makan di dalam ruangan. Beritahu Sukacigar pula. Kalian semua harus menjaga kesehatan. Ketahui protokol kesehatan yang benar. Jaga imunitas tubuh, pakai masker, cuci tangan dengan air sabun, bla... bla... bla..." Lantas Sukanyeletuk menimpali: "Biasanya Sukacigar makan sambil merokok." Sukasukaku langsung berkata: "Makan dulu di dalam ruangan. Setelah selesai makan, baru ke luar sana untuk merokok. Beres kan." Hmm... semua warga terdiam.

Namun, dari jawabannya, Sukanyeletuk mengetahui bahwa sebenarnya Sukasukaku tidak konsisten dengan nasehatnya perihal kesehatan. Jika warga dilarang makan di luar karena tidak aman, tetapi boleh merokok di luar, ini berarti di luar aman atau tidak? Kalau menurut jawaban Sukasukaku, seharusnya aman ya karena tempat yang di luar itu masih boleh disinggahi. Apa Sukasukaku benar-benar peduli dengan kesehatan? Sepertinya tidak karena warga masih diizinkan merokok padahal rokok dapat menurunkan imunitas tubuh.
Amsal 16:2 Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi TUHANlah yang menguji hati.
Rokok dan CovidHehehe... kita ketahui bersama bahwa makan dan merokok tuh sama-sama memegang sesuatu dengan tangan dan memasukkan sesuatu ke dalam mulut. Nah, virus yang ditakutinya bisa menular lewat mulut. Merokok justru lebih rentan tertular virus daripada makan nasi karena makan nasi masih menggunakan sendok, tetapi merokok itu tidak pakai alat bantu lain. Tangan langsung bersentuhan dengan rokok yang dihisap.

Selain itu, di kemasan rokok kita pun dapat membaca bahwa rokok berbahaya bagi kesehatan karena dapat menyebabkan beragam penyakit. Nah, ini membuktikan bahwa Sukasukaku tidak takut sakit karena dia juga merokok. Kemungkinan besar larangan itu diberikan karena dia takut mati secara cepat karena menurut berita yang beredar virus yang ditakutinya itu telah terbukti bisa membuat orang meninggal hanya dalam hitungan hari setelah tertular.

Sementara itu jarang sekali ada orang yang mati beberapa hari kemudian setelah merokok. Biasanya rokok menyebabkan penyakit dan proses kematian terjadi secara perlahan-lahan atau bertahap. Namun, di televisi pernah diberitakan perihal bayi yang meninggal karena terpapar asap rokok. Meskipun hal semacam ini bisa terjadi karena imunitas bayi tersebut belum kuat, alangkah baiknya jika kita semua menjauhi rokok dan benar-benar memiliki gaya hidup sehat. Jangan meremehkan bahaya rokok, terutama jika memang masih ingin hidup lama!!!

JADIKANKU HAMBA SETIA
Basuh aku di dalam darah-Mu Anak Domba. Jamah bibir luruskan hatiku dengan Roh-Mu. Kurindu kemuliaan Tuhan lebih dari segala harta. Jadikanku hamba berkenan kepada-Mu.
Lebih dari s'galanya kuingin Kau Tuhan. Emas, perak, dan permata tiada artinya. Kuingin lebih dekat bersekutu dengan-Mu. Jadikanku hamba setia kepada-Mu.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.