Sunday, July 26, 2020

Keluarga Tahan Badai ~ Pdt. Caleb Natanielliem

Catatan Ibadah Online Minggu 26 Juli 2020

3. Menyadari Harta Paling Berharga dalam Janji Tuhan.
Membesarkan Nama
Jika kita membicarakan kisah Nuh, hal pertama yang mungkin diingat adalah:
* Bahtera. Ini melambangkan prestasi. Namun, bahtera hanya akan berguna untuk melewati badai. Setelah badai berlalu bahtera tidak berguna lagi. Begitu pula dengan prestasi kita.
* Binatang-binatang yang bersama Nuh. Binatang ini melambangkan harta yang telah kita kumpulkan. Namun, hal ini juga tidak terkait dengan janji Tuhan.
* Badai dan air bah. Ini melambangkan tekanan atau beban yang juga tidak relevan dengan janji Tuhan.
Realitanya adalah perjanjian Tuhan dengan kita. Perjanjian Tuhan tidak terkait dengan bahtera, binatang, atau situasi kondisi di sekitar kita. Perjanjian Tuhan berkaitan dengan seisi keluarga kita. Inilah yang paling berharga.
Kejadian 7:13 Pada hari itu juga masuklah Nuh serta Sem, Ham dan Yafet, anak-anak Nuh, dan isteri Nuh, dan ketiga isteri anak-anaknya bersama-sama dengan dia, ke dalam bahtera itu,
Keluarga yang tahan badai adalah keluarga yang merayakan, mendorong, dan menghormati pekerjaan Tuhan dalam hidup setiap anggota keluarga. Hal ini berarti dengan sengaja kita perlu melihat apa yang Tuhan kerjakan dalam keluarga kita. Dengan demikian, kita akan menjadi kuat, berani, dan tidak kehilangan harapan karena mata kita terbiasa melihat hal-hal berharga dalam kehidupan orang-orang di dalam keluarga kita. Kita cenderung akan memberhatikan hal-hal yang lebih mulia daripada hal-hal yang terlihat. Bahkan, pemuridan dalam keluarga yang dilakukan di dalam masa sulit merupakan pemuridan yang lebih powerful karena akan menghasilkan ahli waris janji Tuhan yang matang.

4. Tuhan Menutup Pintu.
Ini berarti kita harus tinggal bersama seisi keluarga dalam bahtera sampai Tuhan membuka pintu.
Kejadian 7: 14-15 mereka itu dan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata yang merayap di bumi dan segala jenis burung, yakni segala yang berbulu bersayap; dari segala yang hidup dan bernyawa datanglah sepasang mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu.
Change YourselfTidak bisa dibayangkan jika harus tinggal bersama binatang liar, seperti ular dan buaya. Meskipun demikian, keluarga Nuh harus merawat mereka. Ini berarti mereka harus melewati hal-hal yang tidak biasa. Mereka tidak tahu kapan air bah akan berakhir.
Kejadian 7:16b lalu TUHAN menutup pintu bahtera itu di belakang Nuh.
Mereka terisolasi dari dunia luar karena Tuhan menutup pintu demi keselamatan mereka. Mungkin mereka pun berdoa bersama dan mencari Tuhan bersama-sama. Situasi kita saat ini seperti situasi yang dihadapi Nuh. Kita pun harus melewatinya bersama keluarga dalam ketidakpastian. Tuhan menutup pintu untuk mengajar kita saling mengasihi, bertumbuh dewasa, dan hanya bergantung kepada Tuhan.

Kabar baiknya adalah Dia yang menutup pintu juga akan membukakan pintu. Jadi, pintu yang tertutup pasti akan terbuka lagi. Saat itu kita bisa keluar bergandengan tangan dalam keadaan yang lebih baik daripada sebelumnya. Janji Tuhan pasti digenapi dalam kehidupan kita.

BEJANA-MU
Kekuatan di jiwaku, ketenangan batinku ada dalam hadirat-Mu. Ku menyembah-mu. Tersungkur ku di kaki-Mu. Rasakan hadirat-Mu. Tak 'kan ku melepaskan-Mu. Kau cahaya bagiku.
Reff: Mengiring-Mu seumur hidupku. Masuk dalam rencana-Mu Bapa. Pikiranku, kehendakku, kuserahkan pada-Mu. Harapanku hanya di dalam-Mu. Ku 'kan teguh bersama-Mu Tuhan. Jadikanku bejana-Mu untuk memuliakan-Mu.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.