Sunday, July 19, 2020

Ingat yang Belum Makan

Catatan Ibadah Online Minggu 19 Juli 2020

Suatu ketika engku menemukan sebuah cincin kuning keemasan di pinggir jalan. Dia pun memungutnya karena berpikir bahwa mungkin saja itu emas. Lalu engku meminta tolong mama untuk membawanya ke pasar dan mengecek keaslian emasnya. Setelah dites pedagang emas di pasar, ketahuan dech jika itu bukan emas sekalipun warnanya kuning kemilau. Dari luar manusia juga bisa terlihat kemilau seperti emas, tetapi setelah dicek Tuhan, kelihatan aslinya dech.
Mazmur 44:22 masakan Allah tidak akan menyelidikinya? Karena Ia mengetahui rahasia hati!
Suatu hari kudengar ada seorang pengusaha yang menceritakan penderitaan karyawan orang lain. Menurut ceritanya, karyawan tersebut sampai menjual perabotan di rumahnya demi bisa bertahan hidup. Lalu dia mengatakan bahwa tidak ada yang bisa dilakukan untuk membantunya. Kalaupun bisa, dia akan membantu karyawannya sendiri.

Lantas kuceritakan semua hal itu kepada Tuhan. Eh, keesokan harinya Tuhan singkapkan sesuatu yang mencengangkan. Tiba-tiba ada karyawannya yang mengirim pesan WA. Dia menceritakan bahwa hari itu semua karyawan yang dapat giliran masuk kerja harus menahan lapar. Ini karena tiba-tiba saja bos melarang karyawan membeli makanan dari luar. Ketika melihat ibu catering mau mengirim makanan, bos melarangnya masuk.

Kok bisa gitu? Kok tiba-tiba keluar peraturan seperti itu secara mendadak? Kalau mau buat peraturan seperti itu, seharusnya info minimal sehari sebelumnya donk sehingga karyawan bisa membawa bekal makanan sendiri atau setidaknya mereka menyiapkan makanan untuk karyawannya. Bagaimana karyawan bisa bekerja dengan baik jika sambil menahan lapar? Ada yang bisa sakit maag jika terlambat makan dan ada pula yang sedang hamil. Aduh, hati mereka ditaruh mana sich?

Memanfaatkan Karyawan
Alhasil, karyawannya berteriak-teriak: "LAPAR.. LAPAR... LAPAR..." Maka, kubilang kepada salah satu dari mereka untuk meminta makanan di dapur, tetapi dia mengatakan bahwa makanan di dapur pasti sudah dihabiskan bos. Benar juga sich. Bosnya emang egois. Selagi jaya dia tidak memberikan hak-hak karyawan, seperti THR secara penuh. Ketika mendengar PSBB hampir berakhir, mereka sudah berkata: "Nanti jika situasi normal kembali, semua karyawan dilarang cuti" padahal mereka telah memotong gaji karyawan dan banyak pula yang dirumahkan tanpa gaji.

Oalah... Tadinya kupikir bos mereka sudah berubah karena teguran Covid-19 dan benar-benar mau memperhatikan kesejahteraan karyawan. Ternyata... FAKE. Pantas aja Tuhan tidak segera memulihkan kondisi perusahaan mereka. Dengan teganya mereka makan enak sampai kenyang sementara karyawannya kelaparan.
Mazmur 37:16 Lebih baik yang sedikit pada orang benar dari pada yang berlimpah-limpah pada orang fasik;
Mereka hanya memikirkan perut sendiri dan selalu saja memanfaatkan karyawan. Mereka selalu mencari cara untuk mengambil hak-hak karyawan demi memuaskan hak-hak mereka saja. Oh, mana mungkin Tuhan memberkati saluran tersumbat seperti itu? Tuhan tidak pernah mau memberkati orang fasik. Semoga saja Tuhan segera menolong semua karyawan mereka. Kalaupun tidak ada keadilan bagi karyawan mereka di dunia ini, tentulah masih ada keadilan di keabadian karena orang fasik disimpan untuk hari kebinasaan.
Lukas 16:23 Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya.
Ketika masih hidup, Lazarus dibiarkan mati kelaparan oleh orang kaya. Ketika mati, orang kaya malah memohon-mohon agar Lazarus membantunya, tetapi Lazarus juga tak bisa membantunya karena ada jarak yang teramat jauh antara mereka. (Lukas 16:25-26) Jadi, tidak usah membalas. Ditunggu saja dengan sabar karena Tuhan pasti memberikan keadilan.

MASIH ADA HARAPAN
Teramat berat beban yang kau rasa. Cobaan datang silih berganti. Semua yang kau rasa tak adil untukmu seakan Tuhan jauh dan tak ada.
Masih ada harapan selama matahari masih bersinar, selama nafas hidup masih berhembus. Tuhan tahu. Dia ada di sisimu.
S'lalu ada harapan meskipun hatimu tak lagi merasa, putus semua asa dan harapanmu. Dia sanggup, Yesus sanggup pulihkan hidupmu.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.