Catatan Ibadah Online
Minggu 05 Juli 2020
Dalam situasi pandemi ini banyak orang dipaksa berada di
rumah. Maka dari itu, ini merupakan saat yang tepat untuk memperdalam hubungan
antar anggota keluarga. Ini semacam reset
button agar nantinya kita bisa menyongsong masa depan yang lebih baik
daripada masa kini.
Ulangan 6:1-2 "Inilah perintah, yakni ketetapan dan peraturan, yang aku ajarkan kepadamu atas perintah TUHAN, Allahmu, untuk dilakukan di negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya, supaya seumur hidupmu engkau dan anak cucumu takut akan TUHAN, Allahmu, dan berpegang pada segala ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu, dan supaya lanjut umurmu.
Ini merupakan perintah, bukan anjuran atau saran. Ini harus
dilakukan di negeri yang akan Tuhan berikan kepada kita agar keadaan kita baik
adanya.
Ulangan 6:4-5 Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.
Inilah perintah yang harus diajarkan kepada anak-anak dan
dilakukan pula oleh orang tua.
Ulangan 6:6-7 Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.
Perintah Tuhan harus seperti dicetak dalam kehidupan
anak-anak dengan cara diajarkan berulang-ulang setiap saat. Dengan demikian,
mereka akan senantiasa mengingat firman Tuhan dalam segala kegiatan mereka.
Ulangan 6:10 Maka apabila TUHAN, Allahmu, telah membawa engkau masuk ke negeri yang dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepadamu — kota-kota yang besar dan baik, yang tidak kaudirikan;
Sekalipun Tuhan memiliki nama besar, Dia menyebut Diri-Nya
sebagai Allah Abraham, Ishak, dan Yakub untuk mengingatkan kita bahwa Dia
merupakan Allah lintas generasi.
Ulangan 6:11 rumah-rumah, penuh berisi berbagai-bagai barang baik, yang tidak kauisi; sumur-sumur yang tidak kaugali; kebun-kebun anggur dan kebun-kebun zaitun, yang tidak kautanami — dan apabila engkau sudah makan dan menjadi kenyang,
Ketika Tuhan mengucapkan semua itu, Israel belum memiliki
kota, sumur, kebun, dan rumah tersebut, tetapi Dia menjanjikan-Nya.
Ada sepasang hamba Tuhan di Amerika yang pelayanan gerejanya
semakin berkembang. Lalu mereka mendengar bahwa ada sebuah toko besar di sana
yang akan dijual, yaitu K-Mart. Mereka pun berdoa agar bisa membeli tempat itu
untuk memperluas pelayanannya. Namun, mereka tidak bisa mendapatkannya sehingga
mereka pun membeli tempat lain.
Berpuluh-puluh tahun kemudian anak sulungnya menelepon
ibunya dari kota lain. Dia bercerita bahwa gerejanya baru saja membeli K-Mart
di kota lain untuk memperluas pelayanannya. Lalu dia ingatkan ibunya tentang
doanya puluhan tahun lalu. Katanya
pula: "Rupanya saat itu doa kalian
bukan untuk kalian, tetapi untukku." Jadi, jika doa kita tidak dijawab
sekarang, mungkin saja Tuhan sedang mempersiapkannya untuk keturunan kita.
BERKAT ANAK CUCU
Begitu besar kasih Allah pada kita. Diberkatilah anak cucu kita di mana-mana. Tuhan mengubah miskin dan menjadikan kaya. Dia merendahkan dan meninggikan juga.
Berbahagialah bagi orang yang percaya. Anak cucunya pasti tidak akan meminta-minta kar’na Allah menggenapi firman-Nya. Tiada yang mustahil bagi orang percaya.
Begitu besar kasih Allah pada kita. Diberkatilah anak cucu kita di mana-mana. Tuhan mengubah miskin dan menjadikan kaya. Dia merendahkan dan meninggikan juga.
Berbahagialah bagi orang yang percaya. Anak cucunya pasti tidak akan meminta-minta kar’na Allah menggenapi firman-Nya. Tiada yang mustahil bagi orang percaya.
0 komentar:
Post a Comment